Majalah TEKNIK KONSTRUKSI.Com – Kabupaten Pati
*Pembangunan Bendung Karet dan Normalisasi Sungai Juana*
*Mereduksi Banjir dan Lamanya Genangan di Kabupaten Pati*
Kepala Bidang PJSA-BBWS Pemali Juana, Mustafa. S. ST, MT., menjelaskan, bahwa Bendung Karet Sungai Juana utamanya berfungsi mencegah intrusi air laut, serta sebagai tampungan air baku dan irigasi pada musim kemarau dengan kapasitas tampung ± 4.56 juta m³. Pembangunan Bendung Karet dan Normalisasi Sungai Juana, secara umum memang belum dapat membebaskan banjir Kabupaten Pati. Namun, dapat mereduksi banjir dan lama genangan karena kapasitas tampung sungai bertambah (debit Q25), sehingga pengaliran air menjadi lancar. Lebih lanjut Mustafa menerangkan, “Sistem pengoperasian bendung karet menggunakan pompa udara. Kemudian terkait pengoperasiannya, yakni saat musim kemarau dimana bendung dikembangkan dan air dapat tertahan / tertampung di bagian hulu bendung guna dimanfaatkan.”
Kegiatan berikutnya, yaitu pekerjaan Normalisasi Sungai Juana yang saat ini sedang dilaksanakan, dan menggunakan dana APBN murni. Meliputi, pekerjaan pengerukan sedimen sungai dengan pelebaran sesuai kapasitas rencana, maupun pekerjaan parapet beton tanggul sungai, dan proteksi tikungan luar tanggul sungai.
Pada kesempatan lain, Kepala Bidang PJPA – BBWS Pemali Juana, Yulius , ST, MT, menyampaikan bahwa kegiatan (Pembangunan Bendung Karet Juana ini – red ) sudah lama dibutuhkan warga. Saya berharap, setelah selesai nantinya mari dijaga dan dimanfaatkan dengan maksimal. Manfaat (Bendung Karet Juana ) juga dapat membantu kebutuhan air, untuk irigasi dan juga air baku. Selain itu, dapat menghambat intruisi air laut.
Kepala SNVT PJSA-BBWS Pemali Juana, Dadang Muhamad Yahya , ST, M.Sc., menambahkan diwaktu yang berbeda, ”Tujuan pembangunan Bendung Karet Juana ini, untuk mencegah atau menahan masuknya air laut ke hulu dan untuk meningkatkan kapasitas alir sungai melalui kegiatan Normalisasi Sungai. Juga untuk mengairi lahan pertanian desa di hilir Bendung Karet Sungai Juana, Kabupaten Pati.” Pekerjaan pembangunan Bendung Karet Juana di Kabupaten Pati, sambungnya, dimana di dalamnya juga terdapat pekerjaan Normalisasi Sungai yang sangat bermanfaat, disamping untuk pengendalian banjir (segi aspek pengendalian daya rusak air) terdapat juga fungsi dari aspek pendayagunaan air yaitu sebagai sumber air dapat digunakan untuk keperluan air baku dan air irigasi, terutama pada musim kemarau.
Manfaat Bendung Karet Juana, lanjut Dadang, menahan atau mencegah masuknya air laut ke hulu. Sehingga tidak tercampur dengan air tawar pada bagian hulu Bendung Karet, kemudian dapat dimanfaatkan sebagai air baku maupun untuk keperluan irigasi. Disamping itu, meningkatkan kapasitas alir sungai sesuai debit rencana, sehingga dapat mengurangi resiko banjir. ”Dengan adanya kegiatan Pembangunan Bendung Karet dan Normalisasi Sungai, diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi pendayagunaan air, yaitu sebagai sumber air baku dan irigasi dan meminimalisir resiko terjadinya banjir dari segi pengendalian daya rusak air,” ujarnya. Diluar kegiatan tersebut, diperlukan pengaturan tempat tambat kapal atau perahu. Sehingga keberadaan kapal atau perahu, terutama yang berukuran besar tidak menghambat aliran sungai dari hulu menuju ke laut. Diharapkan pula, dalam melaksanakan upaya pengendalian banjir, diperlukan peran serta dan sinergitas instansi maupun pemangku kepentingan terkait.
Sehingga, upaya penanggulangan banjir tidak hanya berfokus pada upaya fisik / konstruksi, tetapi juga dari aspek sosial dan aspek lain yang terkait.
*Pelaksanaan Proyek*
PPK Sungai dan Pantai I-BBWS Pemali Juana, Fuad Kurniawan, ST. MT. , menerangkan bahwa kontrak paket pekerjaan Pembangunan Bendung Karet Sungai Juana telah ditandatangani pada tanggal 29 September 2022, dengan masa pelaksanaan 636 hari kalender. Nilai kontrak proyek Rp. 245.131.425.429,55. Kontraktor Pelaksana proyek ini adalah Wika – Ananda, KSO. Sedangkan selaku Konsultan Supervisi PT. Indra Karya (Persero) – PT. Tuah Agung Anugrah – PT.Mulya Sakti Wijaya, KSO.
Terkait tantangan atau kendala selama pelaksanaan proyek, Fuad mengungkapkan, ”Intensitas hujan yang sangat tinggi pada musim penghujan, menyebabkan banjir disepanjang aliran sungai. Sehingga menghambat produktifitas alat berat, dalam hal kegiatan Normalisasi Sungai dan kontruksi. Selain itu, banyaknya lahan warga / bangunan liar yang masuk ke dalam area tanggul ataupun bantaran sungai memerlukan waktu untuk identifikasi dan koordinasi lebih lanjut. Sehingga berpengaruh dalam kelancaran pelaksanaan pekerjaan.” Ia berharap, dengan adanya Bendung Karet maupun Normalisasi Sungai dapat memberikan manfaat (pendayagunaan air),dan upaya meminimalisir resiko banjir (pengendalian daya rusak air). Berikutnya, pada alur mendekati muara Sungai Juana, perlu dilakukan pengaturan kapal / perahu, supaya aliran air sungai menuju ke laut / muara menjadi lancar.
Manajer Proyek Wika – Ananda, KSO. , Andrianto Widhi Nugroho, ST., menyampaikan bahwa terdapat 7 item / lingkup pekerjaan dalam pekerjaan Pembangunan Bendung Karet dan Normalisasi Sungai Juana. Antara lain : Pekerjaan Persiapan, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Saluran Pengelak, Bangunan Bendung Karet, dan Normalisasi Sungai Juana sepanjang 13,5 Km. Kemudian pekerjaan Lansekap, dan pekerjaan lain – lain (Pekerjaan Pendukung).
”Untuk saat ini pekerjaan yang telah dikerjakan, adalah Pekerjaan Persiapan, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dan Saluran Pengelak yang meliputi pekerjaan Pengalihan aliran Sungai Juana, Cofferdam Hulu dan Cofferdam Hilir, serta pekerjaan Struktur Bendung,” tambah Moch. Ibnu Hardiansah, ST. , Site Manajer Wika – Ananda, KSO.
Pekerjaan Bendung Karet meliputi pekerjaan Galian Bendung, dan Pemancangan Spun Pile dan FPC untuk pondasi struktur bendung. Juga pekerjaan Struktur Bendung Karet, yakni bagian Apron hulu dan pekerjaan Normalisasi Sungai Juana sepanjang 13,5 km.
[]Umi.S.
–