Majalah TEKNIK KONSTRUKSI.Com – Edisi Juni 2022
KINGDOM OF KUSH, NEGARA YANG MENJADI SIMBOL KESUKSESAN BANGSA KULIT HITAM
Kepala Negara Kingdom of Kush Queen Mother Dr. Delois Blakely
Menoleh sejarah tragedi pembantaian rasis oleh orang kulit putih di Tulsa, Oklahoma tahun 1921 yang mengakibatkan terbunuhnya ratusan orang kulit hitam, terbakarnya lebih dari 1250 rumah, serta terhapusnya jejak tahunan kesuksesan yang dibangun warga kulit hitam. Kala itu, sebuah kabupaten di Tulsa yaitu Greenwood dihuni oleh warga kulit hitam yang pada umumnya para pebisnis sukses dan kaya, serta kota yang begitu menjanjikan dan penuh dengan kemewahan sehingga Greenwood mendapat gelar America’s Black Wall Street. Oleh karena kesuksesan dan kekayaan inilah yang menimbulkan rasa iri dan kebencian warga kulit putih, sehingga terjadilah tragedi Tulsa yang mengerikan.
Berlatar belakang tragedi tersebut, pada tahun 2000 sekelompok kecil tokoh internasional yang berdedikasi, eksekutif Wall Street Afrika-Amerika, seniman dari Hollywood, dan Insinyur IT dari Silicon Valley, diam-diam telah mengembangkan rencana untuk membangun Bangsa Baru yang juga akan menjadi negara yang menyerupai Singapura, Hong Kong atau Dubai. Negara baru itu diberi nama The Kingdom of Kush, yang akan menjadi negara merdeka dan memenuhi syarat untuk masuk ke Perserikatan Bangsa-Bangsa / PBB, sebagai negara berdaulat yang diterima oleh negara-negara di seluruh Dunia. Mereka bersatu untuk tujuan membangun negara mandiri, dengan mekanisme infrastruktur cerdas, institusi, pertanian, sistem pangan, dan ekowisata. Sehingga, menjadikan The Kingdom of Kush sebagai ‘Black Wall Street’ baru di Benua Afrika. Dengan kata lain, sebagai bentuk deklarasi atau menunjukkan pada dunia kebangkitan para bangsa kulit hitam yang sukses, cerdas, maju dan beradab. Sehingga bangsa kulit putih yang selalu merasa diri mereka superior, tidak mengganggap remeh bangsa kulit hitam.
Setelah bertahun-tahun melakukan penelitian, ditemukan sebuah anomali di perbatasan antara dua negara: Mesir dan Sudan. Selama Periode Kolonial, Inggris telah menarik garis batas antara kedua negara yang tidak berpotongan dengan benar. Akibatnya ada wilayah dimana kedua negara tidak mengklaim, itu adalah wilayah yang cukup besar untuk memungkinkan pengembangan sebuah Negara Kota, Kingdom of Kush. Oleh pendirinya merencanakan pembangunan yang akan segera dilaksanakan, yang nantinya akan menjadi kota paling maju secara teknologi di Afrika. Pusat kegiatan komersial dan tempat tinggal bagi orang-orang dari semua latar belakang bangsa dari seluruh dunia, sebuah komunitas yang saling menerima, penuh toleransi, dan inovasi.
Kebangkitan kembali Kerajaan Kush atau Kingdom of Kush, yang legendaris sebagai negara baru akan menghormati dua agenda utama. Pertama adalah pengembangan platform dan resolusi baru, yang akan membentuk Forum Permanen Rakyat Afrika (United Nations Permanent Forum of Peoples of African Decent), secara hukum menangani ketidakadilan global. Kedua, Kebijakan Diaspora Afrika Wilayah ke-6 Uni Afrika (the 6th Region of the African Union (AU) African Diaspora) sebagai pemangku kepentingan integral, yang telah membentuk kerangka awal untuk paradigma pembangunan yang kohesif. Kingdom of Kush setuju dengan tindakan Deklarasi PBB untuk menerapkan ‘instrumen pertama yang mengikat secara hukum’, dari komitmen untuk promosi dan penghormatan penuh terhadap hak-hak orang keturunan Afrika.
Kingdom of Kush akan menjadi negara merdeka dan berdaulat pertama di dunia, terletak diantara dua negara di Afrika dengan kerangka peraturan yang dirancang untuk mengadopsi undang-undang investasi kelas dunia, yang mendukung mata pencaharian penduduk dan pengembangan sektor ekonomi yang ditargetkan. Kingdom of Kush juga akan mengadopsi sistem peradilan otonom, yang tunduk pada peraturan dan undang-undang independen, akan dirancang oleh investor sesuai dengan praktik terbaik internasional. Norma sosial di Kingdom of Kush, akan mengadopsi praktik unggulan untuk meningkatkan standar kelayakan huni bagi penduduk dan pengunjungnya.
Kingdom of Kush akan menawarkan peluang dan keuntungan unik kepada investor dan pemilik bisnis terkemuka di seluruh dunia, dengan menyediakan kerangka peraturan yang membangun lingkungan bisnis yang kondusif bagi partisipasi investor dalam penyusunan peraturan dan undang-undang. Pemilik bisnis dan investor akan menerima insentif keuangan, untuk mengembangkan proyek yang melayani tujuan masa depan Kingdom of Kush.
Populasi Kingdom of Kush akan tumbuh secara organik, sejalan dengan perkembangan ekonominya yang beragam akan difokuskan pada pengembangan otomatisasi dan robotika di bidang manufaktur dan teknologi. Terutama pemrograman Artificial Intelligence, yang semuanya akan diatur untuk mengurangi tugas manual padat karya. Hal ini, pada gilirannya, akan memastikan pertumbuhan tenaga kerja yang sangat terampil yang menempati posisi kreatif dan strategis.
# Desain Perkotaan yang Canggih #
Kingdom of Kush diposisikan untuk menjadi masyarakat aspirasional, yang menandai masa depan peradaban manusia. Menawarkan penduduknya gaya hidup yang indah, dengan latar belakang komunitas yang didirikan pada arsitektur modern, ruang hijau subur, kualitas gaya hidup, keamanan, dan teknologi, dalam pelayanan kemanusiaan dipasangkan dengan peluang ekonomi yang sangat baik. Ini akan menawarkan aksesibilitas yang nyaman bagi penghuninya, memungkinkan mereka untuk menuju ke lokasi tujuan, dengan berjalan kaki untuk mendorong gaya hidup yang lebih sehat. Hal itu dimungkinkan oleh prinsip-prinsip desain perkotaan yang canggih, untuk merancang infrastruktur yang tahan masa depan dan layanan publik akan sepenuhnya otomatis, untuk membantu menyediakan layanan yang efisien bagi penduduk dan bisnisnya.
Seperti halnya rancangan pembangunan Ibu Kota Indonesia yang baru IKN, Kingdom of Kush juga akan membangun kotanya dari nol. Namun, bedanya dengan IKN yang wilayahnya berbasis hutan, sebaliknya kondisi lahan di Kingdom of Kush seperti halnya wilayah timur tengah yaitu berupa sebuah gurun tandus tetapi tersedia sumber mata air. Di atas lahan inilah, rancangan pembangunan kota yang cukup brilian seperti yang telah dijelaskan di atas yaitu pengembangan dan pembangunan berkonsep Smart City.
Membangun sebuah kota, perlu pendekatan secara manusiawi. Artinya perlu perencanaan yang baik, dengan memahami masa lalu dan peruntukannya di masa depan. Pemahaman atas masa lalu dapat digali dari penuturan para ahli sejarah, bahkan dapat digali dari novel- novel yang menggambarkan zaman tersebut. Setiap karya sastra novel pasti menggambarkan latar cerita. Baik berupa latar tempat, latar waktu, maupun status sosial para pelakunya. Dari unsur latar cerita inilah, dapat diketahui hal –hal yang terkait dengan tata kota, tata lingkungan maupun kondisi masyarakat
Sejak 1069 SM, Raja dan Ratu Kushite (sebutan untuk bangsa Kush) mampu memerintah tanpa rasa takut atau pengaruh zaman modern. Status ‘Terraria Nulius’ ditegaskan karena perbedaan definisi perbatasan oleh negara-negara tetangga, dan tidak pernah dijajah oleh non-Afrika. Sifat rezim politik berfungsi sebagai monarki konstitusional dengan raja, baik itu laki-laki maupun perempuan, tergantung pada periode sejarah dan pemerintahan yang dipilih secara demokratis serta fungsional. Indikasi geografis lokasi, populasi, dan karakteristik suatu negara terkait dengan Kerajaan Kush. Ini termasuk ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi pertanian, pengelolaan air, dan industri energi terbarukan. Warisan budaya yang pernah berkembang pesat akan direkonstruksi dan dikelola untuk memenuhi kebutuhan abad kedua puluh satu, berdasarkan pihak yang berkepentingan dari diaspora Afrika.
Menilik sejarah Negara Kingdom of Kush yang memiliki banyak piramid bahkan jumlah priramidnya melebihi Mesir ini, memiliki beberapa wilayah dengan suku bangsanya. Diantaranya adalah bangsa Origins, atau bisa dibilang bangsa awalnya yaitu Kerajaan Kerma. Budaya Kerma atau Kerajaan Kerma adalah peradaban awal yang berpusat di Kerma, Sudan. Ini berkembang dari sekitar 2500 SM hingga 1500 SM di Nubia kuno. Budaya Kerma berbasis di bagian selatan Nubia, atau ‘Nubia Atas’ (di bagian utara dan tengah Sudan saat ini). Kemudian, memperluas jangkauannya ke utara ‘Nubia Bawah’ dan perbatasan Mesir.
Suku bangsa kedua, adalah bangsa Nubian. Mentuhotep II (pendiri Kerajaan Tengah abad ke-21 SM) tercatat telah melakukan kampanye melawan Kush pada tahun ke-29 dan ke-31 masa pemerintahannya. Hal ini adalah referensi Mesir paling awal untuk Kush, wilayah Nubia telah menggunakan nama lain di Kerajaan Lama (Old Kingdom). Kemudian di bawah pimpinan Thutmosa I, Mesir melakukan beberapa kampanye perluasan wilayah ke selatan.
Suku bangsa ketiga, adalah Bangsa Napata, di mana pada abad ke-8 SM, kerajaan baru bangsa Kush muncul dari wilayah Napata bagian atas Dongola Reach. Raja pertama Napata, Raja Alara mendirikan kerajaan Napata atau penerus dinasti Kush yang ke-25 di Nubia, yang sekarang dikenal dengan Sudan. Sebutan Alara inilah, yang menjadi sebutan untuk mata uang negara Kongdom of Kush kini.
Suku bangsa keempat, adalah bangsa Achaemenid. Menurut cerita resminya, kerajaan Achaemenid atau Persia didirikan oleh Cyrus Agung, yang menjadi raja Persia pada tahun 559 SM dan mengalahkan tuannya Astyages of Media pada tahun 550. Dinasti Achaemenian, juga disebut Achaemenid, Persia Hakhamanishiya (559–330 SM), dinasti Iran kuno yang rajanya mendirikan dan memerintah Kekaisaran Achaemenia. Achaemenes (Persia Hakhamanish), nenek moyang eponim Achaemenians, diperkirakan hidup pada awal abad ke-7 SM, tetapi sedikit yang diketahui tentang hidupnya. Dari putranya, Teispes, dua garis raja diturunkan. Raja-raja dari garis yang lebih tua adalah Cyrus I, Cambyses I, Cyrus II (Yang Agung), dan Cambyses II. Setelah kematian Cambyses II (522 SM), turunannya naik takhta dengan sebutan Darius I. Dinasti menjadi punah dengan kematian Darius III, menyusul kekalahannya (330 SM) oleh Alexander Agung.
Suku bangsa kelima, adalah Meroitic, periode Meroitik yaitu fase setelah pemerintahan raja-raja Kushite. Dinamai berdasarkan tanah pemakaman kerajaan di Meroe. Pada abad ketiga SM pemakaman kerajaan dipindahkan ke sana dari Napata, meskipun Meroe telah lama menjadi salah satu pusat utama negara bagian Kushite. Langkah ini secara luas bertepatan dengan kedatangan Budaya Yunani di Mesir, setelah penaklukan negara itu oleh Alexander Agung. Budaya Yunani-Mesir dengan cepat mempengaruhi Kerajaan Kush, sehingga memberikan fase-fase selanjutnya dengan karakter yang berbeda. Ini berbeda dengan periode Napatan sebelumnya, yang dipengaruhi oleh Budaya Firaun. Kerajaan Kushite yang saat itu makmur, para penguasa dan elitnya memperoleh kekayaan dari kontrol rute perdagangan di sepanjang lembah Nil dari Afrika Tengah ke Ptolemeus dan Mesir Romawi.
Suku bangsa keenam, adalah Ptolemaic dengan Dinasti Ptolemeus yang didirikan oleh Ptolemy I Soter, Jenderal Alexander Agung, memerintah Mesir selama tiga abad yang kemudian menghasilkan negara Helenistik yang kuat dan kaya. Para penguasa dinasti Ptolemeus, mengadopsi gelar firaun dan menugaskan banyak monumen publik tentang diri mereka sendiri dalam gaya pakaian Mesir, untuk mendapatkan legitimasi dan dukungan dari penduduk asli Mesir.
Dalam banyak hal lain, para penguasa mempertahankan banyak tradisi Helenistik mereka, seringkali dengan mengorbankan orang Mesir. Ptolemy bersikeras pada keunggulan Yunani, dalam kekaisaran mereka. Sementara pada saat yang sama, dengan terampil menempatkan diri mereka di pusat Masyarakat Mesir dan kehidupan keagamaan untuk mengamankan kekuasaan mereka. Dalam beberapa abad berikutnya, Mesir, terutama ibu kota baru di Alexandria, menjadi penghubung Budaya Helenistik dan muncul sebagai negara penerus Alexander yang terkaya dan terkuat.
# Akan Mengeluarkan Koin Kripto Unik #
Kini, sebagai bagian dari rencana dan penting untuk memastikan keselamatan dan keamanan negara Kingdom of Kush, sejak awal akan ditanamkan perlindungan teknologi keamanan siber tercanggih yang disediakan oleh Umbra Technologies, yang menghadirkan tiga serangkai produk dengan teknologi yang menunggu paten. Akan memberikan kemampuan enkripsi dan anti-peretasan, untuk memastikan keamanan digital. Selain itu, Umbra akan memberikan mata uang kripto universal yang aman, dengan ekosistem tepercaya dimana koin kripto baru dapat berkembang dan menghasilkan pendapatan, bebas dari intersepsi dan pencurian. Mata uang kripto terpercaya di lingkungan baru, akan menarik investor yang sudah ada, maupun bagi mereka yang baru terjun di dunia pasar investasi.
Queen Mother Blakely bersama Walikota New York Eric Adams.
Kingdom of Kush mengharapkan untuk mengeluarkan koin kripto unik, koin Kush, yang akan didukung oleh lebih dari pasar perdagangan sementara, karena akan didukung oleh sumber daya alam, aset real estat, dan kekuatan pajak Kingdom of Kush . Ini membuat Kush Coin cukup unik di dunia digital aset kripto, yang sebagian besar mengandalkan ‘kelangkaan’ untuk mempertahankan nilai pasar. Untuk orang-orang yang berorientasi internasional di seluruh Dunia, menjadi penting memiliki lebih dari satu ‘kebangsaan’ dan satu ‘tempat tinggal’ karena pemerintah mengubah pembatasan investasi dan kebijakan pajak. Pemerintah dari Eropa, Karibia, dan di seluruh Dunia, menawarkan program kewarganegaraan, izin tinggal dan izin kerja. Kerajaan Kush akan menawarkan beberapa tingkat hubungan formal, dengan orang-orang yang melihat perlunya lebih banyak privasi di udara mereka, dan lebih banyak mobilitas dalam kehidupan pribadi. Oleh karena itu, Kingdom of Kush melembagakan program kewarganegaraan dan residensi yang meniru pemerintah di Eropa, Asia, Amerika, dan banyak negara kepulauan.
Queen Mother Blakely bersama mantan Wakil Direktur UNICEF Rima Salah, PhD (kanan)
di ruang sidang PBB New York.
Negara baru yang dalam proses untuk memperoleh pengakuan dari PBB ini, dikepalai oleh seorang ratu Queen Mother Dr. Delois Blakely dengan bentuk pemerintahan Kerajaan Konstitusional. Bahasa resmi negara dengan luas wilayah 2,060 km2 tersebut adalah bahasa Nubia, Arab, Inggris dan Perancis. Kepercayaan masyarakatnya beragam, mulai dari Islam, Kristen, Yahudi, keparcayaan bangsa Afrika, Hindu dan Budha. Ragam kepercayaan ini, denga satu motto : ‘We Believe in God, and His Angels, and His Books, and His Messengers’ ( Kami beriman kepada Tuhan, dan Malaikat-Nya, dan Kitab-Kitab-Nya, dan Rasul-Rasul-Nya). (S.A.Mardliah)
Video selengkapnya bisa dilihat di YouTube Majalah TEKNIK KONSTRUKSI