Majalah TEKNIK KONSTRUKSI.COM – Edisi Agustus 2021
*Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara*
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA), meningkatkan jumlah tampungan air di Indonesia dengan membangun bendungan, embung, revitalisasi danau, guna mendukung program ketahanan pangan dan air nasional, salah-satunya di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Kementerian PUPR, Ditjen SDA, melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi I disamping tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow. Juga tengah menggenjot pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara.
Kepala Balai (Kabalai) Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I, Ir. Bastari, M.Eng. , menyampaikan bahwa pembangunan Bendungan Lolak dan Bendungan Kuwil Kawangkoan ditargetkan selesai tahun 2022. Namun, Bendungan Lolak ditargetkan impounding pada akhir tahun 2021 ini. Sementara Bendungan Kuwil Kawangkoan hanya menutup atau mem-plugging satu tunnel saja pada tahun ini. Sedangkan tunnel yang kedua ditutup tahun depan, karena masih ada tambahan pekerjaan di Paket-3 dengan biaya sebesar Rp 521,489 miliar, yang kini masih dalam proses lelang. Hal itu terjadi karena pekerjaan tambah di awal proyek, terkait pekerjaan Secant Pile dan Difragma Wall guna memperkuat pondasi bendungan agar tidak terjadi rembesan, dikarenakan Bendungan Kuwil Kawangkoan berada pada kondisi geologi yang di bawah pondasinya terdapat lapisan aquifer dan lokasinya dekat Kota Manado. Disamping itu, juga ada pekerjaan tambah Perkuatan Lereng bendungan, Bottom Outlet dan Kawasan Wisata Waruga. “Fungsi Bendungan Kuwil Kawangkoan, selain untuk air baku dan energi listrik juga untuk mengurangi banjir Kota Manado hingga 30 %. Untuk itu, pekerjaan peningkatan kapasitas dan pembangunan tanggul sungai-sungai di Kota Manado perlu dilanjutkan. Rencana ke depan, diharapkan pelaksanaan Pengelolaan Banjir Kota Manado dapat terus dilanjutkan, dengan peningkatan kapasitas dan pembangunan tanggul pada Sungai Tondano, Sungai Tikala, Sungai Sario, dalam rangka mengurangi banjir juga mendukung KSPN. Namun, perlu kerjasama dengan pemda provinsi dan kota, terutama agar bisa dibantu pembebasan lahannya,” harap Kabalai Bastari.
Masalah yang dominan dalam pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan, diungkapkan Kepala SNVT (Kasatker) Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi I, Ir.Janeny Mamoto, ST., masalah di lapangan dalam pembangunan Bendungan Lolak dan Bendungan Kuwil Kawangkoan, yang lebih dominan adalah masalah pembebasan lahan. “Masalah tersebut yang kami diskusikan bersama PPK Tanah dan PPK Bendungan. Apakah prosedur sudah berjalan dengan semestinya ? Apabila sudah sesuai prosedur dan lahan tersebut sudah dibayar kepada pemilik lahan, tetapi dikemudian hari ada masalah dengan pengakuan pemilik lahan lainnya yang mengklaim lahan itu miliknya dan tidak bersedia menerima nilai ganti untung yang sudah diberikan. Jika sudah menjalani sesuai prosedur, kami melakukan pendekatan kekeluargaan lewat penjelasan. Namun bila ternyata agak sulit, kami melibat-kan tim yang melakukan proses pembebasan waktu itu dan melibatkan pemerintah setempat, hingga ke pengadilan untuk menye-lesaikannya,” ujarnya. Lebih lanjut Kasatker Janeny Mamoto mengatakan ; “Masalah teknis sudah tidak menghambat lagi dalam proses penyelesaian pembangunan bendungan, termasuk pada Bendungan Kuwil Kawangkoan. Pekerjaan Spillway di Bendungan Kuwil Kawangkoan ini sebagian besar sudah selesai. Namun, masih menyisakan pekerjaan timbunan pada Main Dam, karena jadwal waktu pelaksanaan sudah tersita pada awal pelaksanaan proyek, lantaran ada perubahan desain pada pondasi bendungan yakni dengan menambah Secant Pile dan Diafragma Wall.”
PPK Bendungan II Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Ir. Hendrik Wauran, menambahkan ; “Pekerjaan Spillway mulai dari apron, mercu, peluncur, sampai dengan ujung hilir dari Spillway atau downstream sudah selesai. Kecuali, pekerjaan manteling pada peluncur Spillway.”
Sementara itu, terkait pengadaan lahan di proyek Bendungan Kuwil Kawangkoan, PPK Perencanaan BWS Sulawesi I , Hendri Rindengan, ST., memaparkan ; Pengadaan lahan untuk pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan ini sudah mencapai 92,5%, yaitu sebanyak 202 bidang sudah bebas dari total 214 bidang. Sisa yang belum dibayarkan ganti kerugiannya sebanyak 12 bidang.Juga ada relokasi 244 makam tetapi sudah tuntas.” Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan dikerjakan dalam dua paket.Terdiri dari ; Paket 1 dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk – PT Daya Mulia Turangga, KSO. Nilai kon-trak awal Paket 1 sebesar Rp 783,264 miliar termasuk PPN. Sedangkan Paket 2 dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero), dengan nilai kontrak awal Rp 640,341 miliar termasuk PPN. Sebagai Konsultan Supervisi adalah PT Indra Karya (Persero)-DDC-MUI, KSO. Nilai kontrak supervisi sebesar Rp 36,310 miliar termasuk PPN. Selanjutnya Hendri Rindengan memaparkan, bahwa lingkup pekerjaan Paket -1 terdiri dari pekerjaan Bendungan Utama dan pekerjaan Bangunan Terowongan Pengelak. Pada kontrak awal di Paket-1 ada pekerjaan Perkerasan Puncak Bendungan. Namun, karena adanya pekerjaan tambah pada pondasi bendungan dengan menambah Secant Pile dan Diafragma Wall, sehingga pekerjaan Perkerasan Puncak Bendungan dialihkan ke Paket-3. Berikutnya, Paket-2 mencakup pekerjaan Jalan Akses ke bendungan, Jalan Inspeksi, Bangunan Pengelak / Terowo-ngan, Bangunan Pelimpah / Spillway dan Jembatan Spillway, Bangunan Pengambilan, pekerjaan Hidromekanikal dan Bangunan PLTMH, pekerjaan Bangunan Fasilitas Umum yiatu Gedung Serbaguna dan Gardu Pandang, dan Landscape Waruga. “Pekerjaan Terowongan Pengelak ada dua jalur, masing – masing diameter 5,6 meter. Panjang Terowongan Pengelak-1 adalah 520 meter dikerjakan oleh Paket-2. Sedangkan panjang Terowongan Pengelak-2, adalah 550 meter dikerjakan oleh Paket-1,” ujar Hendri Rindengan.
Berikutnya, Ir. Hendrik Wauran memaparkan ; “Progres fisik proyek pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan Paket-1 per tanggal 26 Juni 2021 adalah realisai 80,27% dari rencana 79,99%. Jadi deviasi positif 0,27%. Salah satu sisa pekerjaan yang masih dikerjakan saat ini di Paket-1 adalah pekerjaan Cofferdam masih sekitar 20% lagi, dari total pekerjaan Cofferdam tersebut. Target penyelesaian pekerjaan di Paket-1 adalah 31 Desember 2021. Sementara itu progres fisik Paket-2, pertanggal 26 Juni 2021 adalah 97,749 % dari rencana 96,933%. Jadi deviasi positif 0,817 %. Target penyelesaian pro-yek Paket-2 adalah 31 Agustus 2021.” Menurut Hendrik Wauran, target penyelesaian proyek pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan Paket-2 lebih awal yaitu di bulan Agustus 2021, dibandingkan Paket-1 yang ditargetkan pada bulan Desember 2021. Hal itu akibat adanya pekerjaan tambah di Paket-1, yaitu perubahan tipe pondasi dikarenakan kondisi geologi di bawah pondasi. Sehingga ada revisi desain, yang sebelumnya disertifikasi desain hanya berupa grouting, menjadi pondasi dengan tipe Secant Pile dan Diafragma Wall. “Sementara itu, pembangunan Kawasan Wisata Waruga yang sudah dikerjakan oleh Paket-2 sekitar 30%. Terdiri dari, 97 Makam Waruga dan 271 Makam Umum , Toilet, Jalan Akses, 4 Gazebo. Sedangkan Gedung Serbaguna sudah 90%, dan Amphitheatre masih konstruksi. Sisa pekerjaan di Kawasan Wisata Waruga sekitar 70%, nantinya dilanjutkan di Paket-3,” ujarnya.
Baca juga :Proyek Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan-Pondasi Diperkuat Secant Pile dan Diafragma Wall
Video selengkapnya bisa dilihat di YouTube Majalah TEKNIK KONSTRUKSI