Majalah Teknik Konstruksi.Com – Terkait Pembangunan Jalan Tol Semarang Demak, Direktur Utama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak, Handoko Yudianto menerangkan ; “Proses pengerjaan konstruksi ruas tol Semarang Demak dilakukan oleh pemerintah dan pihak konsorsium secara paralel, yaitu pemerintah bertanggungjawab untuk mengerjakan sepanjang 10,39 km dari arah Semarang yaitu Seksi 1, dan pada Februari 2021 lalu masih proses prakwalifi-kasi. Selanjutnya sampai dengan Demak sepanjang 16,31 km, merupakan tanggung jawab konsorsium. Namun, pengoperasian Tol Semarang-Demak nantinya, akan menjadi wewenang penuh konsorsium. Adapun masa konsesi ruas tol ini berlaku selama 35 tahun, sejak surat perintah mulai kerja pertama diterbitkan.”
Awalnya kami dari pihak BUJT (Badan Usaha Jalan Tol -red) Semarang Demak, terdiri dari tiga perusahaan sebagai pemegang saham, sambungnya, yaitu PP, WIKA, MMM (PT Misi Mulia Metrical – red), dengan komposisi saham PP 65 %, WIKA 25%, MMM 10%. Namun, dalam perjalanan sekitar Januari 2021, MMM melepaskan kepemilikan sahamnya. Sekarang komposisi sahamnya tinggal dua, yakni PP 74% dan WIKA 26%. Selanjutnya kami selaku BUJT, menunjuk kontraktor pelaksana proyek yaitu Konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Dengan porsi, PP 75% dan WIKA 25%,” jelasnya.
Kenapa BUJT tidak mengerjakan Jalan Tol Semarang Demak seluruhnya, sepanjang 26,7 km ? “Apabila kami selaku BUJT mengerjakan semuanya, nilai investasinya sangat besar sekali.Total Jalan Tol Semarang Demak sepanjang 26,7 km, dengan biaya investasi total lebih dari Rp 15 triliun. Secara perhitungan investasi, kurang nilai kelayakannya. Sehingga investor tidak sanggup kalau mengerjakan semuanya. Oleh karena itu, pemerintah membantu mengerjakan tol yang sepanjang 10,39 km, sehingga kelayakan investasinya menjadi lebih baik. Disamping itu, jalan tol sepanjang 10,39 km tersebut, akan dibangun Tanggul Laut. Juga akan dibangun Kolam Retensi untuk menampung banjir akibat hujan, supaya air banjir tidak ke mana-mana. Kami dari BUJT menyanggupi mengerjakan tol yang sepanjang 16,31 km, dengan nilai investasi Seksi 2 saja sekitar Rp 5,44 triliun. Dan kira-kira dengan tarif tol Rp 1.124 per km nantinya sepanjang 26,7 km, investasi sebesar Rp 5,44 triliun itu baru bisa kembali,” jawab Dirut BUJT PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak ini.
Pembangunan Jalan Tol Semarang Demak, terbagi menjadi dua seksi. Seksi 1 yaitu Semarang/Kaligawe – Sayung sepanjang 10,39 km, merupakan dukungan pemerintah. Sementara Seksi 2 dari Sayung – Demak sepanjang 16,31 km merupakan tanggung jawab Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak. Total nilai investasi konstruksi Seksi 1 dan Seksi 2 sekitar Rp 15,3 triliun.
Direktur Teknik BUJT PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak, P. Dirgolaksono menjelaskan ; “Saat ini, proyek pem-bangunan Jalan Tol Semarang Demak dalam proses pembebasan tanah, serta tahap konstruksi. Lahan pekerjaan di Seksi 1 masih proses pembebasan tanah dengan progres sekitar 4%, dan konstruksinya masih proses tender. Sedangkan lahan pekerjaan di Seksi 2 pembebasan tanahnya sudah mencapai sekitar 60% , dan progres konstruksinya sudah 41%. Nantinya Tol Semarang Demak terhubung dengan jalan tol eksisting yaitu Jalan Tol Semarang ABC. Jalan Tol Semarang terdiri dari; 1) Semarang Seksi A, dari Krapyak-Jatingaleh. 2) Semarang Seksi B, dari Jatingaleh ke Srondol. 3) Dan Seksi C, Jatingaleh ke arah Kaligawe, yang nantinya terhubung ke Jalan Tol Semarang Demak di ramp Terboyo.”
Kemudian, sambung Dirgolaksono, rencana masa depan ada pula Jalan Tol Semarang Harbour yang saat ini masih studi di Kementerian PUPR. Juga nantinya terkoneksi di Junction Terboyo, yaitu rencana di Semarang sebelah barat. Sedangkan Semarang sebelah timur adalah proyek kami, Tol Semarang Demak. Di ujung Demak, nantinya tersambung dengan rencana Jalan Tol Demak – Kudus – Pati – Tuban sampai dengan Surabaya. Rencana panjang total Jalan Tol dari Demak sampai dengan Surabaya sekitar 200 km. Sementara itu, ada hambatan pada proyek pembangunan Jalan Tol Semarang Demak ini, lantaran kondisi tanah di lapangan sangat buruk. Sehingga dirancang menggunakan konstruksi Slab On Pile sepanjang 8,262 km di Seksi 2. Realita di lapangan, kondisi tanah lebih jelek. Hasil pengujian Sondir dan SPT tanah lunak hingga kedalamanan 30 meter, tapi ternyata hingga kedalaman 40 – 50 meter belum menemukan tanah keras. “Kendala yang lebih besar lagi di Seksi 1 nantinya, terkait dengan Tanggul Laut mengingat strukturnya sangat masif, yaitu konstruksinya berdiri di atas tanah yang sangat lunak. Juga nantinya ada timbunan (embankment) di atas tanah lunak tersebut. Sehingga membutuhkan kajian yang cukup lama. Dimana struktur embankment itu, lebarnya mencapai 150 meter,“ ungkap Direktur Teknik BUJT PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak ini.
GM Teknik PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak, Deddy Susanto menambahkan ; “Sementara Seksi 1 Jalan Tol Semarang Demak, sekarang dalam tahap prakwalifikasi. Rencana tanda tangan kontrak, dilaksanakan pada bulan Agustus 2021. Diharapkan pada Desember 2021, seksi 1 dimulai konstruksinya.” Rencana Seksi 1 terdiri dari 3 paket, lanjut Deddy. Paket A terdiri dari struktur elevated, pada STA 0+000 sampai STA 1+950 dan STA 8+500 sampai 10+690. Paket C terdiri dari Tanggul Laut pada STA 1+ 950 bersambung ke STA 8+250, nantinya akan bertemu di Seksi 2 yang saat ini masih dalam proses pelaksanaan proyek. Di sini ada dua jembatan, yaitu Jembatan Sungai Babon dan Jembatan Sungai Sayung. Juga ada rest area yang berada di tepi laut. Sementara paket C terdiri dari pekerjaan 2 buah Kolam Retensi, yaitu Kolam Retensi Terboyo dan Kolam Retensi Sriwulan. Di area Kolam Retensi juga dibangun Rumah Pompa 2 unit. Manfaat Kolam Retensi untuk menampung air hujan, supaya air hujan tidak menimbulkan banjir di sekitarnya. Air laut ditahan oleh Tanggul Laut, sehingga tidak bisa masuk ke Kolam Retensi tersebut. “Salah satu rencana pekerjaan di paket A nantinya, yaitu pekerjaan Peninggian Jembatan Underpass di Kaligawe, yang selama ini Jalan Arteri di bawahnya sering tergenang banjir, dan rencana akan dinaikkan setinggi 2,15 meter. Sedangkan pekerjaan di paket B, salah satunya adalah pekerjaan cerucuk di kiri kanannya dan matras bambu 17 lapis, juga pekerjaan PVD sedalam 30 – 40 meter. Kemudian ada timbunan pasir 7 lapis, masing-masing lapis sekitar 2 meter-2,5 meter,“ jelasnya.
GM Operasi PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak, Sahadewo Nalendro mengungkapkan ; “Kondisi banjir rob yang terjadi di area Sayung dapat terlihat secara nyata, telah menimbulkan permasalahan sosial. Mengakibatkan permukiman dan pabrik terendam. Juga menimbulkan masalah transportasi, yaitu jalan nasional banjir dan menjadi rusak sehingga menimbulkan kemacetan. Proyek Jalan Tol Semarang Demak ini, nantinya akan terintegrasi dengan Tanggul Laut, yang merupakan konstruksi pertama di Indonesia (Pekerjaan Tanggul Laut di Seksi 1-red).
# Uraian selengkapnya bisa dibaca di Majalah TEKNIK KONSTRUKSI Edisi JUNI 2021, bisa diperoleh di Toko Buku terdekat. ATAU untuk mendapatkan edisi terbaru hubungi marketing di WA di Website ini (www.majalahteknikkonstruksi.com)
SISA STOCK bisa diperoleh secara on line di TOKOPEDIA