Majalah TEKNIK KONSTRUKSI.com – Project Manager PT.Hutama Karya (Persero) – PT.Bahagia Bangun Nusa, (KSO) Paket 2, Ir. Akhyaarul Umam Azzaqy, ST, IPM, menerangkan bahwa pencapaian (achievement) progres paket 2 masing-masing dari lingkup pekerjaan apabila dihitung dari masing-masing 100% nya antara lain; Bangunan Pengelak 95,98%, Bendungan Utama 53,20%, Bangunan Spillway 94,76%, Bangunan Pengambilan 99,74%, Hydrome-chanical 78,30%, item lain-lain 65,07%. “Pekerjaan pada Bendungan Utama di paket-2 meliputi pekerjaan galian pondasi bendungan, pekerjaan perbaikan pondasi bendungan dengan Secant Pile, pekerjaan Concrete Cap, dan pekerjaan timbunan bendungan, serta instrumentasi bendungan,” ujarnya.
Dijelaskannya, Secant Pile merupakan salah satu dari beberapa metode perbaikan pondasi dengan dinding halang atau cut off wall pada konstruksi bendungan. Perbaikan pondasi dengan dinding halang atau cut off wall ada beberapa metode atau cara yang biasa digunakan. Beberapa diantaranya, yaitu dinding halang paritan dengan slurry tanah – bentonite dan slurry semen-bentonite, dinding halang beton, dinding halang tiang, galeri beton bersusun, dan sebagainya. Semua metode tersebut, bertujuan sebagai penghalang rembesan positif, atau positif cut off. Pemilihan metode perbaikan pondasi sangat bergantung dari beberapa aspek, baik itu aspek teknis maupun aspek biaya. Dari sisi aspek teknis, biasanya mempertimbangkan kondisi geologi fondasi bendungan, produktivitas dan waktu penyelesaian, serta efektivitas dari metode tersebut. Pekerjaan Secant Pile di paket-2 sudah selesai pada awal bulan Juni 2020 yang lalu, dengan permeability actual, baik dari pengujian laboratorium dan dari pengujian in situ dengan check hole didapat hasil yang memuaskan < 1 x 10 -6 cm/s, untuk derajat kemiringan atau verticality pile range 0 - 0,5% untuk setiap Bored Pile. Sehingga kami cukup yakin, sistem Cut off Wall di Bendungan Semantok ini berfungsi secara optimal. Berbagai kendala di proyek ini dapat diatasi dengan baik, termasuk diantaranya pandemi COVID-19. "Pandemi ini seakan menjadi pemicu bagi kami untuk segera beradaptasi dengan perkembangan teknologi, kami “dipaksa” dan memaksa diri untuk segera melakukan digitalisasi pada kegiatan-kegiatan kami di proyek, salah satunya dengan penerapan Building Information Modeling (BIM). BIM menjadi tools kami dalam proses pengembangan desain, monitoring progress, clash detection dan control waste factor dari material timbunan. Sehingga sejalan dengan cita-cita kami untuk men-deliver output proyek secara faster, better, and cheaper (efektif dan efisien). Selebihnya kendala-kendala yang ada, kami anggap tantangan, seperti perubahan cuaca dan kendala operasional lain," ungkapnya. # Uraian lengkap ditulis di Majalah TEKNIK KONSTRUKSI edisi Januari 2021. Bisa diperoleh di toko buku terdekat. ATAU hubungi www.majalahteknikkonstruksi.com Sisa stock bisa diperoleh di Tokopedia dan Bukalapak