Majalah TEKNIK KONSTRUKSI.com – Manajer Proyek Paket-1, WIKA-ADHI–JAYA KONSTRUKSI,KSO, Hasiholan C.Siahaan, ST., menerangkan; “Realisasi fisik pembangunan Bendungan Manikin Paket I, adalah 13,224 % per 6 September 2020 dari rencana 7,999%, jadi deviasi +5,225% . Progres tersebut meliputi pekerjaan Jalan Akses sepanjang total 8,6 km dan lebar 10 meter, dan kini progres 80% terhadap total progres pekerjaan Jalan Akses, yang terdiri dari Jalan Akses Tilong – Baumata sepanjang 7,4 km dan Jalan Akses Utama (rigid) dari Baumata ke lokasi Bangunan Fasilitas sepanjang 1,2 km.”
Lanjut Hasiholan, pekerjaan cut and fill di Jalan Akses sudah selesai 100%. Sedangkan yang belum selesai dan tahap pelaksanaan di lingkup pekerjaan Jalan Akses tersebut yaitu pekerjaan drainase. Selain itu, pekerjaan pasangan batu, serta pembangunan penahan tebing dengan shotcrete, serta soil nailing. Untuk proteksi tebing di sekitar bendungan, juga berinovasi dengan metode vegetasi melalui metode tanam tumbuhan berakar. Lingkup pekerjaan berikutnya, yaitu pembangunan Terowongan Pengambilan. Saat ini (awal September 2020-red) proses penggalian menuju Inlet Pengambilan dan proteksi tebingnya.
Terkait perbedaan geologi, disampaikan M.Sodri, ST- Manajer Proyek Paket-2, PP-ASHFRI-MINARTA, KSO ; “Kondisi geologi pada desain yaitu dengan N-SPT 20. Namun ketika dilakukan soil investigation extension ternyata hasil N-SPT lebih dari 40 pada area Inlet Pelimpah Utama morning glory. Sementara saat ini, pekerjaan di Paket-2 tengah melakukan galian Outlet Pengelak, dan pemancangan Spun Pile di Bangunan Inlet Pelimpah Utama morning glory. Rencana dilakukan pemancangan 10 trap dan tiap trap terdiri dari 176 Spun Pile hingga 254. Progres hingga awal September 2020 sudah mencapai 3 trap dan sekarang trap ke-4.Diharapkan pekerjaan pemancangan selesai di tahun 2020 ini, baik Spun Pile maupun Mini Pile.
Sodri menerangkan, progres Paket 2 per 6 September adalah 19,349% dari rencana 15,440%. Jadi deviasi + 3,909%. Lingkup pekerjaan Paket 2, antara lain pembangunan Jalan Inspeksi, Inlet dan Outlet Pengelak atau Terowong Pengelak saat ini progres sekitar 15%. Kemudian lingkup pekerjaan lainnya yaitu Bangunan Pelimpah Terowongan morning glory atau Spillway Terowong, panjang 780 meter dengan diameter 5,8 meter, dan pekerjaan Spillway Tambahan, serta pekerjaan penunjang lainnya.
Team Leader Konsultan Supervisi PT. Innakko KSO Bina Karya, Indah Karya, Ir.Harianto Muniran, menyampaikan ; “Desain Main Dam hingga kini masih dalam proses penyelesaian kajian perubahan desain, karena untuk menyesuaikan kondisi di lapangan. Hal itu disebabkan kondisi geologi pada desain perencanaan berbeda dengan kondisi geologi yang ada di lapangan. Juga akibat adanya sertifikasi perubahan lahan.”
Perbedaan geologi pada perencanaan dengan realisasi di lapangan tersebut, lanjut Harianto, berakibat perubahan desain Main Dam, yang hingga kini masih dalam proses penyelesaian. Kontraktor Pelaksana pembangunan Bendungan Manikin tidak bisa bekerja secara frontal, selain proses pembebasan lahan masih berjalan meskipun masyarakat pemilik lahan mengijinkan, juga karena penyelesaian kajian desain Main Dam masih terus berproses.
# Uraian selengkapnya ditulis dan diterbitkan Majalah TEKNIK KONSTRUKSI Edisi Oktober 2020, yang dapat diperoleh di Toko Buku terdekat. ATAU untuk mendapatkan edisi terbaru tiap bulan dan yang ingin berlangganan silahkan hubungi marketing di whatshaap web ini ; www.majalahteknikkonstruksi.com
Sisa stock edisi bulan sebelumnya bisa diperoleh di Bukalapak dan Tokopedia.