Majalah TEKNIK KONSTRUKSI.Com – Proyek Pembangunan Bendungan Leuwikeris di paket 1 masih berlanjut, sambil menunggu pengelakan sungai. Hal itu bisa dilakukan jika pembetonan Terowongan Pengelak di paket 5 selesai, yang saat ini (Juli 2020) masih tender dan merupakan kontrak lanjutan dari paket 3. Sementara pekerjaan pembetonan Spillway dilaksanakan di paket 4, yang masih proses pelaksanaan dan merupakan kontrak lanjutan dari paket 2.
Maksud dan tujuan dibangunnya Bendungan Leuwikeris di Sungai Citanduy yaitu lebih mengoptimalkan pemanfaatan ketersediaan air sebesar 5,30 milyar m3 per tahun. Juga untuk mengairi daerah irigasi seluas 11.216 hektar, dan menyediakan air baku di sekitar Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis sebesar 845 liter per detik. Selain itu, bertujuan untuk mereduksi banjir periode 25 tahun sebesar 11,7% dari 509,7 m3 per detik menjadi 450,02 m3 per detik. Juga dapat menghasilkan daya listrik sebesar 20 MW.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Bambang Hidayah, ME., menyampaikan; “Kegiatan infrastruktur di BBWS Citanduy, selain membangun Bendungan Leuwikeris juga melakukan kegiatan yang berkaitan dengan Situ, yakni melakukan rehabilitasi Situ. Apabila Situ dibiarkan, bisa terjadi pendang-kalan, dan bisa terjadi perubahan peruntukan oleh masyarakat maupun pengembang. Jika hal itu terjadi, daerah resapan air menjadi berkurang.”
Lebih lanjut Kepala Balai mengungkapkan ; “Selain melakukan peningkatan dengan melakukan rehabilitasi Situ, juga peningkatan infrastrutur lainnya dengan melakukan rehabilitasi untuk Daerah Irigasi dan pembangunan Air Baku, yakni dengan membangun Bendungan Leuwikeris. Manfaat Bendungan Leuwikeris, selain untuk mengairi lahan irigasi juga untuk air baku di Kabupaten Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya dan Banjar. Dikarenakan pemenuhan kebutuhan air bersih, masih di bawah target di masing-masing kabupaten. Oleh sebab itu, kami diminta membangun potensi sumber air baku yang ada di Sungai Citanduy, untuk menyuplai air bersih atau air baku yang ada di PDAM di tiga kabupaten tersebut.”
Apabila Bendungan Leuwikeris sudah beroperasi, lahan sawah yang seluas 32.000 hektar pada musim kemarau bisa tanam padi di 11.000 hektar, sebanyak tiga kali dalam setahun yaitu padi, padi, padi. Sedangkan yang 21.000 hektar lagi menanam padi, padi, palawija. Namun, dengan adanya Bendungan Leuwikeris dengan daya tampung 81,44 juta m3, belum mencukupi untuk bisa mengairi sawah seluas total 32.000 hektar dengan pola tanam padi, padi, padi, dalam setahun. Oleh sebab itu, selain membangun Bendungan Leuwikeris, juga akan membangun Bendungan Matenggeng.
Proyek Pembangunan Bendungan Leuwikeris sebelumnya dibagi 3 paket, terdiri dari Paket 1 dilaksanakan oleh PT. PP (Persero) – PT Bahagia Bangun Nusa KSO. Nilai kontrak Rp. 867,069 miliar, dengan lingkup pekerjaan adalah Bendungan Utama dan Bangunan Fasilitas. Sedangkan pekerjaan di paket 2, dilaksanakan oleh PT. Waskita Karya – PT.Adhi Karya KSO. Nilai kontrak Rp. 642,332 miliar, dengan lingkup pekerjaan Bangunan Pelimpah (Spillway), Hidromekanikal dan Elektikal. Kemudian pekerjaan di Paket 3, dilaksanakan oleh PT. Hutama Karya (Persero) dengan nilai kontrak Rp. 385,467 miliar, dan lingkup pekerjaan Terowongan Pengelak dan Jalan Akses.
Pekerjaan Paket 2 dilanjutkan Paket 4 dilaksanakan oleh Kontraktor PT. Waskita Karya (Persero) – PT.Hutama Karya (Persero) – PT. Basuki Rahmanta Putra KSO. Nilai kontrak pekerjaan paket 4 sebesar Rp. 768,88 miliar termasuk PPN, dengan masa pelaksanaan dari Desember 2019 hingga akhir Desember 2021.
Kasatker Pembangunan Bendungan Leuwikeris BBWS Citanduy, Budi Prasetyo, ST, MT., menjelaskan ; “Ada perbedaan geologi yang terjadi di lapangan dengan perencanaan awal. Sehingga terjadi perubahan metode kerja, perubahan volume, dan perubahan harga satuan yang lebih besar. Hal tersebut terjadi pada pekerjaan di paket 2 dan paket 3. Sehingga nilai kontrak di kedua paket tersebut, tidak cukup untuk menyelesaikan lingkup pekerjaan di kontrak awal.”
Sementara itu, terkait pekerjaan paket 1 dan paket 4, PPK Bendungan Leuwikeris – Hendra Utama, ST, MT., menyampaikan; “Kontrak pekerjaan di paket 2 dan 3 sudah selesai. Saat ini pekerjaan yang dalam proses pelaksanaan, adalah pekerjaan di paket 1 dan paket 4. Pekerjaan dikedua paket tersebut, dilakukan dengan mengoptimalkan jalur kritis pekerjaan dengan tetap mempertahankan mutu hasil pekerjaan. Kini progres fisik pembangunan Bendungan Leuwikeris secara total, realisasi 55,03%, rencana 52,12%. Jadi progres surplus per 4 Juli 2020.”
# Uraian selengkapnya ditulis dan diterbitkan Majalah TEKNIK KONSTRUKSI Edisi September 2020.
Bisa diperoleh di toko buku terdekat.ATAU yang ingin berlangganan silahkan hubungi WA di www.majalahteknikkonstruksi.com
Sisa stock edisi sebelumnya bisa diperoleh di Tokopedia dan Bukalapak. Bagi yang ingin pasang iklan di majalah cetak ataupun On line dengan harga diskon pandemi silahkan hubungi Marketing Dini 0821 1146 4549