MAJALAHTEKNIKKONSTRUKSI.COM – Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor
*PEMBANGUNAN BENDUNGAN CIBEET
Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor*
Kepala SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Citarum, Sandi Erryanto, ST, MT., menjelaskan ; “Pembangunan Bendunganngan Cibeet saat ini sudah memasuki tahap awal konstruksi. Ketersediaan lahan lokasi kerja konstruksi, masih menjadi tantangan utama, dalam percepatan progres fisik pembangunan Bendungan Cibeet. Sinergitas yang baik, antara SNVT Pembangunan Bendungan dan Satker Pengadaan Tanah dengan Pemerintah Daerah setempat, BPN, tokoh-tokoh masyarakat, serta pihak terkait lainnya, menjadi kunci penting dalam proses pembebasan tanah untuk menyediakan lokasi kerja konstruksi Bendungan Cibeet.”
Bendungan Cibeet dibangun di Kecamatan Cariu, dengan luas genangan 735,61 hektar, mampu menampung volume efektif 54,53 juta meter kubik, volume tampung mati 28,75 juta meter kubik, dan volume tampung total 97,53 juta meter kubik. Luas lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan Bendungan Cibeet adalah 1700,26 hektar. Sedangkan tanah yang sudah terbebaskan, ungkap Sandi Erryanto, sampai saat ini (awal November 2024-red) seluas 28,2 hektar atau 1,65% dari total kebutuhan lahan.
Adapun kendala selama proses pembebasan lahan, yaitu adanya penolakan masyarakat terhadap pembangunan bendungan, yang menyebabkan proses pembebasan lahan belum dapat dilakukan secara optimal. Solusi untuk mengatasi kendala tersebut, ujarnya, yakni dukungan percepatan proses pengadaan tanah, mulai dari sosialisasi, pengumpulan data lahan, sampai dengan pembayaran Uang Ganti Keuntungan (UGK). Selain itu, mitigasi permasalahan sengketa tanah dengan pendampingan dari Kejaksaan Tinggi. Juga perlu disampaikan inovasi, melalui Program Relokasi Mandiri Masyarakat Terdampak Pembangunan Bendungan, serta dilakukan pemberdayaan masyarakat dalam pekerjaan konstruksi bendungan. Disamping itu, melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan aparat setempat, dalam percepatan proses pengadaan tanah. Berikutnya, penyiapan program pengaman sosial bagi masyarakat terdampak pembangunan Bendungan Cibeet, untuk memastikan masyarakat terdampak dapat memiliki kehidupan lebih baik, daripada sebelum adanya pembangunan Bendungan Cibeet, dan juga dilakukan pembentukan Pusat Layanan Informasi Bendungan Cibeet, untuk masyarakat terdampak bendungan. Lanjutnya ; ”Perlu pendekatan sosial kehumasan untuk membangun pemahaman masyarakat terkait pentingnya Bendungan Cibeet dan besarnya manfaat yang diberikan. Sehingga, penolakan masyarakat beralih menjadi dukungan terhadap pembangunan Bendungan Cibeet.”
PPK Bendungan II Cibeet, Pandhu Wiyoso Ardono, S.T., M. Eng., menjelaskan ; ”Kontrak Pembangunan Bendungan Cibeet ditandatangani pada tanggal 31 Agustus 2023, dengan total nilai kontrak Rp. 5.209.288.996.025,-.”
Pembangunan Bendungan Cibeet dibagi menjadi 3 paket, jelasnya, dengan pembagian sebagai berikut : 1). Paket I dengan Kontraktor PT. Nindya Karya – Adhi – Bahagia, KSO. 2). Paket II dengan Kontraktor PT. PP – Marfi – DMT, KSO. 3). Paket III dengan Kontraktor PT. Waskita Karya-BK-BBP-KPR, KSO. Pembangunan bendungan ini, berdasarkan kontrak direncanakan selesai pada bulan Oktober 2028. Adapun Konsultan Supervisi Pembangunan Bendungan Cibeet yaitu PT. Indra Karya-Ciriajasa-Mettana – Hilmi Anugerah-Vitraha Consindotama.
Menurutnya, dalam proses pelaksanaan proyek ini, pembebasan tanah menjadi tantangan utama di dalam pembangunan Bendungan Cibeet, karena terkait dengan penyediaan lokasi kerja konstruksi. Sebagai solusi, ungkapnya, untuk menyediakan lokasi kerja konstruksi, dan PPK Bendungan II telah menyiapkan Program Inovasi Relokasi Mandiri Masyarakat Terdampak Bendungan Cibeet. ”Selanjutnya, kami berharap proyek dapat diselesaikan tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya,” pungkas Pandhu Wiyoso Ardono. []US.
Baca Juga : Pelaksanaan Proyek Bendungan CIBEET Paket I, II dan III