Majalah TEKNIK KONSTRUKSI.COM – Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat.
Project Manager PT.Brantas Abipraya (Persero) – PT. Bumi Karsa (KSO), Ir. Dendi Kusumah, ST., memaparkan, bahwa progres pekerjaan di Pembangunan Bendungan Budong – Budong per tanggal 2 September 2024 adalah sebesar 42,870% , meliputi ; Pekerjaan Persiapan, Pembuatan Jalan & Jembatan Akses progres. Selanjutnya, pekerjaan Bangunan Pengelak, pekerjaan Bendungan Utama, Bangunan Pelimpah, pekerjaan Bangunan Pengambilan, pekerjaan Hidromekanikal dan Elektrikal, pekerjaan Bangunan dan Fasilitas Penunjang dan Penyelenggaraan SMKK.
“Pekerjaan yang sedang dilaksanakan saat ini adalah pekerjaan pembetonan Terowong Pengelak, pembetonan Bangunan Pelimpah, pembetonan Jalan Akses, proteksi Lereng Pengelak, proteksi Lereng Bangunan Pelimpah, Hidromekanikal bangunan pengelak, Galian fasilitas penunjang dan Galian jalan ke arah hulu,” jelasnya.
Sementara itu, sambungnya, pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah pekerjaan Galian Main Dam,
Timbunan Main Dam, Instrumentasi Bendungan, Hidromekanikal Pelimpah, dan pekerjaan Bangunan Fasilitas Penunjang.
Dendi Kusumah mengungkapkan ; “Terjadi perubahan / penambahan desain akibat kondisi geologi di lapangan yakni adanya struktur batuan poor rock di sekitar area inlet Terowongan Pengelak. Sehingga, membutuhkan adanya proteksi tambahan berupa forepolling dan perapatan Steel Ribs di lapangan.” Adapun untuk mencapai progres fisik yang direncanakan, Dendi menjelaskan, yaitu dengan melaksanakan metode khusus yang saat ini dengan melakukan percepatan pembetonan Terowong Pengelak dengan menggunakan Sliding Form. Dan telah tersedia 2 set Sliding Form untuk 2 arah pembetonan (mulai pengecoran dilakukan dari sisi tengah terowong ke arah hulu dan ke arah hilir). Dengan metode tersebut, dalam 2 hari bisa dilakukan pengecoran bagian 2 slab dan 1 crown Terowong Pengelak (2 shift dan 2 tim di setiap arah).
Sementara itu, kendala atau tantangan selama proses pelaksanaan Pembangunan Bendungan Budong-Budong ini, ungkapnya, dengan adanya tantangan sosial yang terjadi seperti pada umumnya proyek bendungan yaitu terkait dengan pembebasan lahan. Sehingga, pekerjaan konstruksi bendungan baru dapat efektif dilaksanakan pada tahun 2023. Disamping itu ada kendala teknis, sempat ditemukan formasi batuan lemah di area Terowongan Pengelak. Sehingga, dibutuhkan waktu pelaksanaan yang lebih lama. Selain itu, saat ini seringkali terkendala suplai material semen curah. Hal ini terjadi, karena jarak packing plant Semen Tonasa yang jauh sekitar 100 km dari lokasi proyek. Solusi yang sudah kami terapkan, menyediakan jumlah armada truck kapsul 8 unit untuk kapasitas pengecoran mencapai 500 m³/ hari.
[] US.
Baca juga : Pembangunan Bendungan Budong- Budong
Bendungan Pertama di Sulawesi Barat.
Pembangunan Bendungan Budong-Budong, Bendungan Pertama di Sulawesi Barat