Majalah TEKNIK KONSTRUKSI.COM – Kalimantan Timur
*Pembangunan Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek
Meningkatkan Konektivitas ke Ibu Kota Negara Nusantara*
Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek panjangnya ± 512 meter dibangun sejak Januari 2024,
berdampingan dengan jembatan lama bentang pendek. Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek merupakan jembatan yang awalnya direncanakan untuk menunjang jalan alternatif dari Pusat Pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur. Namun, dengan adanya rencana pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur, maka fungsi jembatan beralih dari sebagai jalan alternatif menjadi jalan poros utama tol dari berbagai penjuru kota di Kalimantan Timur menuju IKN.
Kepala Balai (Kabalai) Besar Pelaksanaan Jalan Nasioanl (BBPJN) Kalimantan Timur, Reiza Setiawan, ST, MSc., menjelaskan ; “Tujuan pembangunan Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek adalah untuk meningkatkan konektivitas dari Balikpapan menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.”
Manfaat dari Pembangunan Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek tersebut, lanjut Kabalai, untuk membantu mengurangi volume lalulintas yang tinggi pada Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek eksisting. Jembatan ini merupakan bagian dari jaringan konektivitas menuju Ibu Kota Negara (IKN). Juga sebagai jalur logistik dari Kota Balikpapan menuju Kabupaten Penajam Paser Utara.
Hal senada dikatakan Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Pembangunan IKN 2, Armen Adekristi,ST,MSc ;
“Proyek Pembangunan Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek, merupakan salah satu proyek penunjang konektivitas dari Balikpapan menuju Ibu Kota Negara. Adapun masa pelaksanaan proyek Pembangunan Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek, terhitung singkat yaitu 570 hari kalender,merupakan tantangan terbesar dalam pelaksanaan proyek ini,” ungkapnya.
Luas lahan yang dibutuhkan, untuk proyek Pembangunan Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek ini adalah 18.205 m², dan luas lahan yang sudah dibebaskan adalah 16.490 m²(pada Juni 2024 -red). Lebih lanjut Armen Adekristi mengungkapkan ; “Saat ini (Juni 2024 – red) tidak terdapat kendala terkait pembebasan lahan, karena hanya sisa satu bidang yang belum terbayar dan sedang dalam tahap konsinyasi. Sementara itu, kami berharap agar pelaksanaan pembangunan Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek berjalan lancar, tepat waktu, dan tepat mutu.”
PPK Pembangunan Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek, Tommy Virlianda Wn, S.T., M.T., menjelaskan ; ”Kontrak Paket Pembangunan (Duplikasi) Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek pada tanggal 05 Januari 2023. Nilai kontrak sebesar Rp. 471.394.464.000,- (termasuk PPN 11%). Kontraktor Pelaksana Proyek ini adalah ADHI – DUTA – JAKON, KSO. Adapun Konsultan Supervisi PT. Winsolusi Konsultan.”
Lanjut Tommy, terdapat percepatan penyelesaian Paket Pembangunan (Duplikasi) Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek, yaitu dengan cara pemasangan Shoring secara parallel, untuk pekerjaan pengecoran Deckslab sebelum pelengkung beton tersambung. Terdapat pula rencana penambahan waktu, ujarnya, terkait dengan rencana pemasangan item pekerjaan yang baru yaitu sensor Structure Health Monitoring System (SHMS), yang berfungsi untuk monitoring kesehatan struktur jembatan.
Ia mengungkapkan ; “Yang menjadi tantangan saya sebagai PPK, adalah memastikan bahwa setiap tahapan metode konstruksi telah dianalisis secara baik, dan dalam implementasinya di lapangan telah sesuai dengan hasil analisis tersebut, dikarenakan pembangunan jembatan ini memiliki resiko kegagalan yang tinggi jika koordinasi semua pihak tidak berjalan dengan baik. Solusinya, jelas Tommy, memastikan semua hasil analisis perhitungan sudah sesuai.”
Juga memastikan gambar kerja yang telah disepakati tersampaikan kepada personil lapangan, ujar Tommy, dan memastikan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi/SMKK berjalan dengan baik. []US.
Baca juga : Pembangunan Duplikasi Jembatan Pulau Balang (Bentang Pendek)
Kontraktor Pelaksana ADHI – DUTA – JAKON , KSO.