Majalah TEKNIK KONSTRUKSI.COM – Edisi Desember 2023
*PEMBANGUNAN BENDUNGAN AMERORO PAKET 2*
Progres pekerjaan Paket 2 saat ini, dijelaskan PPK Bendungan I SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sulawesi IV, Iping Mariandana Alwi, ST, M.Eng., ”Kegiatan pembangunan Bendungan Ameroro Paket 2, yang dilaksanakan oleh Kontraktor HK-ADHI, KSO., berjalan sesuai schedule dan waktu yang terdapat dalam Kontrak Proyek Paket 2 yang kini telah PHO pada tanggal 30 November 2023.” Namun, sambung Iping, dalam perjalanannya ada beberapa item pekerjaan yang mengalami kendala. Misalnya, saat mengerjakan Spillway, tetapi kami segera mengambil langkah-langkah percepatan yaitu dengan penambahan sumber daya (SDM dan alat), serta menambah jam kerja hingga jam 10 malam.
Diungkapkannya, tantangan terberat saat melaksanakan pembangunan Bendungan Ameroro di Paket 2 ini, adalah dalam penyelesaian Spillway bendungan tersebut, karena item pekerjaan terbesar di Paket 2 adalah Spillway. Dalam mengerjakan Spillway, dengan kondisi batuan yang kurang menguntungkan. Sehingga, memiliki tantangan tersendiri. Beberapakali mengalami penurunan lapisan batuan schist mica akibat excavasi, yang menyebabkan jadwal pengecoran terhambat.
Lanjut Iping, ”Solusi masalah tersebut, yakni butuh metode kerja yang tepat serta pelaksana berpengalaman dalam pengerjaannya. Karena kondisi batuan yang kurang baik, kami memilih metode kerja penggalian bertahap, misalnya per 2 meter dan langsung dilaksanakan safety shotcrete. Sehingga batuan tidak terekspose langsung, dan aman untuk excavasi lanjutan. Aman untuk struktur, alat, dan pekerja di bawahnya. Saya berharap, Bendungan Ameroro bisa segera rampung secara menyeluruh dan bisa segera memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk Masyarakat.”
Project Manager Paket 2 PT. Hutama Karya – Adhi Karya, KSO., Ir. Herdy Setiawan, ST, mengatakan, “Item pekerjaan yang dominan di Paket 2 ini adalah Bangunan Pelimpah (Spillway), yang kini progresnya sudah 100 % per 30 November 2023. Disamping itu, ada beberapa pekerjaan tambah yakni proteksi lereng menggunakan Hydroseeding, dan pekerjaan Bangunan Pelengkap, serta pekerjaan endsil Kolam Olak.”
Sehingga, lanjut Herdy, timbul addendum biaya dari kontrak awal Rp 518 miliar menjadi 570 miliar, tetapi tidak ada addendum waktu. Sementara itu, lingkup Pekerjaan Paket 2 dari awal kontrak, meliputi pekerjaan Persiapan, Pembuatan dan Peningkatan Jalan Akses dan Jembatan, Bangunan Pelimpah / Spillway, pekerjaan Hydromekanikal, pekerjaan Bangunan Fasilitas dan Penunjang, Penyelenggaraan SMK3L, dan lain-lain.
Tantangan utama pada pelaksanaan proyek di Paket 2 ini, pada lokasi Bangunan Pelimpah yaitu kondisi lereng yang kurang baik. Dikarenakan, kondisi batuan yang masuk dalam kategori batuan lapuk, yang menyebabkan lereng mudah longsor. Akibat kondisi geologi tersebut, sehingga banyak perubahan desain yang terjadi di lapangan. Diantaranya, penambahan desain Dinding Penahan Tanah, Grouting Injeksi dengan Propelling, dan Dental Concrete. Kendala lainnya, juga kesulitan suplai material yaitu material hydromekanikal cukup sulit, dikarenakan ada beberapa item tidak terdapat di Indonesia. Antara lain, Actuator valve, Gearbox hollow cone. “Dengan segala kendala yang ada untuk mencapai target atau rencana kerja yang telah ditetapkan, kami menambah sumber daya, terutama untuk item dominan beton yaitu dengan menambah 2 Batching Plant, dan tenaga Slipform / Bekesting dengan bekerja 2 shift,” kata Herdy Setiawan.
[]Umi.S
Baca juga : Pembangunan Bendungan Ameroro Kab.Konawe, Prov.Sulawesi Tenggara
Pembangunan Bendungan Ameroro Kab. Konawe, Prov. Sulawesi Tenggara
Baca juga : Pembangunan Bendungan Ameroro Paket 1