Majalah TEKNIK KONSTRUKSI.COM – Kota Pekalongan
# TAHUN 2024 KOTA PEKALONGAN DIPREDIKSI BEBAS DARI BANJIR #
Kementerian PUPR, Ditjen Sumber Daya Air melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana sedang menangani banjir dan rob di Kota Pekalongan, dengan menggelontorkan anggaran ± Rp1,24 triliun. Saat ini proyek tersebut sedang dikerjakan, dan ditargetkan selesai secara multiyears hingga akhir tahun 2023. Diharapkan, pada tahun 2024 Kota Pekalongan bisa terbebas dari banjir dan rob ± 80 %.
Untuk mengendalikan banjir, diperlukan pemahaman tentang penyebab banjir. Sehingga, upaya penanganan banjir dapat dilakukan secara terstruktur dan terintegrasi. Seperti halnya banjir rob yang terjadi setiap tahun di Kota Pekalongan, lebih didominasi akibat limpasan dari sungai-sungai. Oleh karena itu, Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana memfasilitasi tiga paket pekerjaan penanganan banjir di Kota Pekalongan tersebut. Bukan hanya itu, juga melakukan penanganan tanggul pantai untuk mengatasi banjir rob, yang melimpas ke permukiman warga. Demikian disampaikan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, DR. Harya Muldianto, ST, MT.
Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA), BBWS Pemali Juana, Mustafa. S. ST, MT, mengungkapkan, “Untuk sosialisasi ke warga terdampak banjir, dari awal sudah dilakukan pertemuan beberapakali dan disambut baik oleh mereka agar masalah banjir dan rob di Kota Pekalongan ini bisa segera teratasi. Sehingga pelaksanaan proyek ini dapat berjalan lancar.”
Lebih lanjut Mustafa menjelaskan, “Proyek ini pelaksanaannya dibagi dalam tiga paket pekerjaan. Total nilai kontrak dari tiga paket tersebut sebesar ± Rp. 1,137 triliun. Berdasarkan kontrak, pelaksanaan proyek ini dimulai tanggal 4 Oktober 2021 dan rencana selesai 31 Desember 2023. Pekerjaan di Paket -1, meliputi pekerjaan Regulator Gate untuk di hulu sungai, sedangkan untuk di hilir sungai terdiri dari Kolam Retensi Kiri dan Pompa, Kolam Retensi Kanan, Kolam Tambat Labuh Kapal dengan Kapasitas ± 154 Kapal, Rumah Pompa, Bendung Gerak dan Pintu-pintunya, Normalisasi Sungai Loji dan Parapet (CCSP) Sungai Loji.”
Berikutnya, pekerjaan di Paket-2 meliputi pekerjaan Normalisasi & Parapet Beton Sungai Banger, Normalisasi & Tanggul Sungai Gabus, Normalisasi & Parapet Beton Sungai Mati, Tanggul Rob Pantai Slamaran, dan Tanggul Rob Pantai Degayu. Adapun pekerjaan di Paket-3, terdiri dari pekerjaan Long Storage dan Parapet CCSP Sibulanan, pekerjaan Long Storage dan Parapet CCSP Susukan, pekerjaan Long Storage dan Parapet CCSP Clumprit, Rumah Pompa Sibulanan dan Pompa, Rumah Pompa Susukan dan Pompa, Rumah Pompa Clumprit dan Pompa.
Kepala SNVT PJSA, Yulius , ST, MT., menambahkan di waktu yang berbeda, ”Pekerjaan di proyek ini, sangat bermanfaat dan sudah lama dinanti-nantikan oleh warga yang terdampak banjir rob, terutama di sekitar lokasi pekerjaan di daerah Krapyak Sungai Loji dan Banger.” Apabila proyek ini sudah selesai dilaksanakan, lanjutnya, dampak dari banjir rob yang selama ini dialami warga masyarakat kiranya dapat teratasi. Saya sangat berharap, warga masyarakat dan Pemerintah Daerah Kota Pekalongan agar dapat ikut merasa memiliki, dan juga ikut memelihara hasil dari pekerjaan ini. Sehingga, fungsi utama pengendalian banjir dan rob Kota Pekalongan ini dapat maksimal.
PPK Sungai dan Pantai II BBWS Pemali Juana, Dani Prasetyo, ST, MT., mengungkapkan, “Proyek ini berawal dari kunjungan Menteri PUPR ke Sungai Loji dan wilayah terdampak banjir dan rob pada tahun 2021, serta permohonan Gubernur Jawa Tengah kepada Kementerian PUPR terkait penanganan banjir dan rob di Kota Pekalongan, yang termasuk salah satu kota di Jawa Tengah yang sering terdampak banjir dan rob.” Dijelaskannya, proyek ini dibagi menjadi tiga paket pekerjaan yang pelaksanaannya dikerjakan oleh Waskita-Agung, KSO di Paket 1, dengan nilai kontrak Rp. 460,749, 999,198.00.(termasuk PPN). Kemudian Paket 2 dilaksanakan oleh Abipraya-Maju,KSO.,dengan nilai kontrak Rp. 282,678,865,090.00.(termasuk PPN) Dan, Paket 3 oleh Jaya Konstruksi–BRP–Apta,KSO., dengan nilai kontrak Rp. 393,640,660,844.00. (termasuk PPN). Semua paket pekerjaan tersebut, dimulai pelaksanaannya bersama-sama sekitar bulan Oktober 2021 dan ditargetkan selesai di akhir tahun 2023 ini.
*Pelaksanaan Proyek Paket 1*
Manajer Proyek WASKITA – AGUNG, KSO, M. Kamil Arif, ST., menjelaskan bahwa saat ini (26 Mei 2023 – red) progres fisik pekerjaan di Paket-1 adalah ± 55 %, terdiri dari pekerjaan Bangunan Rumah Pompa yang mencapai 81% diluar pengadaan unit pompanya, dan pekerjaan Kolam Tambat mencapai 81%, serta pekerjaan konstruksi Parapet (CCSP) 66%, juga pekerjaan Bangunan Regulator Gate 87 %, dan sekarang masih mengerjakan Cofferdam hilir bendung. Pekerjaan Cofferdam sisa 80 meter lagi, di hulu bendung. Material timbunan urugan Cofferdam, dari hasil galian dan dikombinasi dengan material tanah mendatangkan dari luar area pekerjaan. Sementara itu, pekerjaan Bendung Gerak progres fisiknya masih 10 %. Sedangkan pekerjaan Bangunan Pelimpah dan Jembatan sudah 100%.
Terkait permasalahan pelaksanaan proyek di Paket 1, yaitu pekerjaan di Bendung Gerak terkendala oleh mobilisasi semua kapal, yang harus digeser ke arah muara sungai dan baru selesai sebelum lebaran kemarin atau sekitar bulan April 2023. Setelah itu, efektif bekerja selama bulan Mei 2023 ini. ”Kami mengerahkan tenaga kerja di lapangan sekitar 250 orang, diluar staff kantor yang berjumlah 120 orang. Alat berat yang ada di lokasi proyek Paket – 1 saat ini, yaitu Crane Pancang 4 unit, Crane Service 3 unit, Excavator Ponton 4 unit, Dump Truk 15 Unit, Excavator 12 unit dan Buldozer 2 unit. Jumlah alat berat tersebut, sudah cukup memenuhi pekerjaan yang ada saat ini,” ujarnya. Lanjut Kamil Arif, adapun tiang pancang disuplai dari Waskita Beton Precast Sadang, Waskita Beton Precast Karawang dan Waskita Beton Precast Klaten, mutu K700.
*Pelaksanaan Proyek Paket 2*
Manajer Proyek ABIPRAYA- MAJU, KSO., Sujatiyo Edy, ST. , menjelaskan , “Pekerjaan di Paket 2, meliputi 2 lokasi pantai yaitu Pantai Degayu sepanjang 1,2 km dan Pantai Slamaran sepanjang 400 meter. Juga 3 lokasi sungai yaitu Sungai Banger sepanjang 5 km, Sungai Mati sepanjang 1 km dan Sungai Gabus sepanjang 5 km.” Namun, lokasi Sungai Gabus mengalami permasalahan pembebasan lahan dan tidak dapat diselesaikan. Sehingga pekerjaannya dialihkan ke Tanggul Longstorage Pabean dan Tanggul Longstorage Silempeng – Sengkarang guna peningkatan tanggulnya.Pekerjaan di Paket – 2, terdiri dari pekerjaan Normalisasi dan Parapet Beton Sungai Banger ± 5,1 km, serta pekerjaan Normalisasi dan Parapet Beton Sungai Mati ± 900 m, juga pekerjaan Normalisasi dan Tanggul Sungai Gabus ± 5.3 km, maupun pekerjaan Tanggul Rob Pantai Slamaran ± 400 m, dan pekerjaan Tanggul Rob Pantai Degayu ± 1200 m.
”Progres pekerjaan di Paket-2 kini mencapai ± 60,2%. Ada keterlambatan pekerjaan dikarenakan permasalahan lahan. Pelaksanaan proyek Paket-2, secara target kontrak selesai pada akhir September 2023. Namun, dengan adanya kendala lahan dan sosial sejak Maret 2023 sampai dengan saat ini (26 Mei 2023 – red), dimungkinkan adanya perpanjangan waktu pekerjaan,” ungkapnya. Major item pada Paket-2, adalah pekerjaan Tanggul Rob Pantai. Setelah ada pekerjaan fisik proyek hingga sekarang (26 Mei 2023 – red), walaupun belum sepenuhnya selesai tetapi sudah terlihat hasilnya, dengan tidak ada lagi limpahan rob air laut. Oleh karena itu, kami mengharapkan kendala lahan dan sosial dapat segera diselesaikan, agar pembangunan tanggul rob juga dapat diselesaikan,” ujar Sujatiyo Edy.
*Pelaksanaan Proyek Paket 3*
Manajer Proyek JAYA KONSTRUKSI – BRP – APTA, KSO, Anas Yafid, ST., menjelaskan bahwa lingkup pekerjaan Paket-3 meliputi pekerjaan Long Storage dan Parapet CCSP Sibulanan ± 2.046 km, pekerjaan Long Storage dan Parapet CCSP Susukan ± 4.753 km, pekerjaan Long Storage dan Parapet CCSP Clumprit ± 2.050 km, pekerjaan Rumah Pompa Sibulanan dan Pompa 2x 1500 lps dan 1x 500 Lps, pekerjaan Rumah Pompa Susukan dan Pompa 3x 1500 lps dan 1x 500 Lps, pekerjaan Rumah Pompa Clumprit dan Pompa 3x 1500 lps dan 1 x 500 Lps. Sementara itu, progres fisik total di Paket-3 per tanggal 28 Mei 2023 adalah 75.910%.
Lokasi proyek Paket-3 berada di Sungai Sibulanan, Sungai Susukan, Sungai Clumprit, dan menurut Anas Yafid, saat ini ( 28 Mei 2023- red )sedang mengerjakan Long Storage Sibulanan dan Rumah Pompa Sibulanan. Kemudian, pekerjaan Long Storage Susukan dan Rumah Pompa Susukan. Selanjutnya, pekerjaan Longstorage Clumprit dan Ruang Pompa Clumprit. Berikutnya, pekerjaan pancang CCSP Darat Jalan Susukan – Gabus rencananya 799 batang, dan realisasinya sekarang 600 batang atau 75.09%, serta cor caping 799 m. Selanjutnya, pekerjaan pancang CCSP Darat di Sungai Sibulanan Zona 1 rencana 1117 batang dan realisasi 1117 batang atau selesai 100%, serta Cor Caping rencana 1117 m realisasi 795,6 m atau 71,23%. Di Zona 2, pekerjaan pancang CCSP Darat rencana 946 batang, realisasi 946 batang atau selesai 100%, dan Cor Caping rencana 957.76 m dan realisasi 957.76 m atau selesai 100%.
Pekerjaan pancang CCSP Darat di Zona 3 rencana 1140 batang, realisasi 1140 batang atau selesai 100%, dan Cor Caping 1140 m atau 100%. Pekerjaan di Zona 4 pemancangan CCSP Darat rencana 285 batang dan realisasi 211 batang atau 74.04%, serta rencana Cor Caping 285 m’. Kemudian pekerjaan di Sungai Susukan Zona Ponton, rencana 589 batang dan realisasi 575 batang atau 97.62%, dan Cor Caping rencana 589 realisasi 576 m atau 97,79%. Di Sungai Susukan Zona Darat Jl. Labuhan pekerjaan pancang CCSP Darat rencana 3873 batang dan realisasi 3873 batang atau selesai 100 % , serta Cor Caping rencana 3873 m realisasi 2433.6 m atau 62.84%. Dan pekerjaan di Sungai Clumprit Zona 1 Clumprit pekerjaan pancang CCSP Darat rencana 1636 batang, realisasi 1475 batang atau 90.16%, serta Cor Caping rencana 1636 m dan realisasi 724.16 m atau 44.26%.
*Review Desain*
Team Leader PT. Suwanda Karya Mandiri – PT. Innako Internasional Konsulindo – PT. Ika Adya, KSO, Ir. Nafis Imron, MBA., menjelaskan, “Pada pekerjaan di proyek ini, perlu dilakukan evaluasi desain original kontrak terhadap kondisi lapangan saat ini. Apakah desain-desain yang ada masih memadai atau relevan untuk dikerjakan atau tidak ? Karena untuk mendapat kemudahan dalam pelaksanaan, desain harus disesuaikan dengan kondisi aktual di lapangan.”
Adapun pekerjaan yang diperlukan review desain, jelasnya, meliputi Desain Bendung Gerak, Spillway, Kolam Retensi kiri maupun kanan dan Kolam Tambat. Secara konsep, sistem pengendalian banjir tidak ada perubahan dan yang dilakukan dalam review disain adalah penyesuaian struktur konstruksi dari segi kekuatan, kemudahan, dan biaya konstruksinya.
Lanjut Nafis Imron, mulai bulan Oktober 2021 dilakukan investigasi dan survei pengukuran, penyelidikan tanah, lalu pengajuan gambar kerja yang sudah disesuaikan dengan kondisi lapangan (review desain). Berikutnya, terkait dengan desain konstruksi pengaman Pantai Slamaran dan Degayu, berkoordinasi dan diskusi secara zoom meeting ataupun forum diskusi secara tatap muka dengan Team Kementerian PUPR, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Teknik Pantai, yang berkantor di Jalan Gilimanuk – Singaraja Km 122 Gerokgak, Bali.
Dari hasil diskusi Team Balai Teknik Pantai diharapkan dapat memberikan advice teknis, mengenai konstruksi pengaman pantai Struktur Tanggul Rob Degayu maupun Tanggul Rob Slamaran. Desain pada original kontrak menggunakan Blok Beton 3B dan timbunan tanah sebagai inti (core) dibelakangnya secara keseluruhan. Setelah ditinjau ke lokasi oleh pihak Team Balai Teknik Pantai mengenai kondisi di lapangan, tidak merekomendasikan penggunaan Blok Beton 3B karena kondisi Pantai Slamaran dan Degayu Kota Pekalongan berada di atas tanah lunak dan berada di wilayah dengan
penurunan tanah (Land Subsidence) yang tinggi, berdasarkan literatur laju penurunan tanah 10-16 cm per tahun.
Akan tetapi, sambungnya, pemakaian struktur beton 3B dapat diaplikasikan untuk tangga akses ke laut, sebagai tangga turun yang dipasang setiap 100 m. Dari hasil advice Team Balai Teknik Pantai memberi rekomendasi sebagai pengganti, dapat digunakan opsi sebagai berikut : 1) Beton 3B kombinasi beton bergigi, 2) Beton 3B kombinasi Batu Rip-rap dan Beton Tetrapot, dan 3) Beton 3B kombinasi dengan rubble mound. Dari hasil rekomendasi ke-3 opsi tersebut, konsultan membuat analisa teknis (Value Engineering) terhadap dari aspek kemudahan pelaksanaan, ketersedian material, biaya pelaksanaan, dan aspek estetika. Dari hasil Analisa teknis (Value Engineering), diputuskan menggunakan opsi yang ke-2 dengan konstruksi Beton 3B kombinasi dengan Batu Rip-rap dan Tetrapot.
[] Umi.S.