Majalah TEKNIK KONSTRUKSI (Cetak) dan majalahteknikkonstruksi.com – Edisi NOVEMBER 2022
# PEMBANGUNAN BENDUNGAN KEUREUTO – PELAKSANAAN PAKET PENYELESAIAN #
Manajer Proyek Abipraya – Indra – Nusa, KSO., Ir. Gea Fahmi Fahreza, ST., menambahkan, ”Pelaksanaan proyek pada paket 1 dimulai dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2021, dan dilanjut pada ‘Paket Penyelesaian’ mulai tahun 2021 sampai dengan tahun 2023. Dan rencana selesai sesuai kontrak di akhir tahun 2023. Disamping itu, terdapat Addendum biaya dan waktu karena terkait perubahan design dan ketersediaan material timbunan, pada area genangan yang bermasalah karena belum bebas sehingga berpengaruh pada waktu pelaksanaan.”
Lebih lanjut Gea Fahmi Fahreza menjelaskan, progres pembangunan Bendungan Keureuto Paket Penyelesaian sampai dengan 30 September 2022 yaitu 15,609 % . Adapun Lingkup Pekerjaan Paket 1 hingga Paket Penyelesaian meliputi ; Pekerjaan Persiapan, pekerjaan Peningkatan Jalan Akses, pekerjaan Bangunan Terowongan Pengelak, pekerjaan Bendungan Utama, pekerjaan Bangunan Pelimpah/Spillway, pekerjaan Bangunan Pengambilan, pekerjaan Hidromekanikal dan Elektrikal, pekerjaan Bangunan Perkantoran Fasilitas Umum dan Penunjang.
Serta pekerjaan Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Kontruksi (SMKK), dan pekerjaan lain – lain. Menurutnya, tantangan atau kendala selama pelaksanaan proyek ini, salah satunya masalah cuaca. Solusinya, mengatur pola waktu pekerjaan dengan memaksimalkan penuh jam kerja disaat tidak musim hujan, dan dalam hal pelaksanakan memaksimalkan segala sumber daya yang dibutuhkan.
Kendala lainnya, kata Gea Fahmi Fahreza, terutama permasalahan lahan yang belum bebas di Bendungan Keureuto belum juga selesai. Sedangkan progres yang ada lebih dominan 72% pada timbunan, dengan material timbunan berada pada lahan tersebut. Sementara volume timbunan yang sudah dilaksanakan hingga saat ini, yaitu 1.640.000 m³ dari total kebutuhan 3.315.000 m³. Kendala berikutnya, terdapat material yang sulit diperoleh. Ia mengungkapkan, ”Kami sulit mendapatkan Material Zona 2 dan 3, karena kecenderungan material pada area genangan yang gradasi batunya (ukuran batuannya) relatif besar sehingga perlu dilakukan pengolahan khusus.”
Selain itu, sambungnya, kami juga berusaha untuk mendatangkan material pada area yang masih terjangkau dari area waduk. Sedangkan area genangan pada Waduk Keureuto ini, banyak yang masih belum bebas. Sehingga timbunan zone 4 juga terkendala untuk dieksploitasi karena lokasi yang sudah ditetapkan oleh pemberi kerja belum bisa dilaksanakan, pada material Zona 5 juga sulit didapatkan, karena lokasi area quarry yang berada di area genangan yang juga masih belum bebas, menyebabkan kami kesulitan untuk melakukan pengambilan. Selain itu, material Zona 5 secara ketersediaan materialnya belum cukup pada area genangan.
Dijelaskannya, saat ini selain melaksanakan pekerjaan timbunan, juga sedang melaksanakan pekerjaan beton yang kini mencapai 20,53% pada pekerjaan Bangunan Pelimpah/Spillway. Namun, pekerjaan beton lainnya pada Terowong Pengelak dan Terowong Waterway belum dapat dilaksanakan, karena terkait dengan sequence pekerjaan lainnya.
Apakah ada perubahan desain selama pelaksanaan proyek ini ? “Terdapat beberapa perubahan desain pekerjaan, akibat keterbatasan data perencanaan sebelumnya yang kurang detail. Oleh karena itu, dalam waktu pelaksanaan pekerjaan sering dilakukan investigasi geologi ulang, untuk lebih mendetailkan kondisi geologi pada area pekerjaan tersebut,” jawabnya. []Umi.S /Zan.
Baca juga : Pembangunan Bendungan Keureuto – Balai Wilayah Sungai Sumatera I