Majalah TEKNIK KONSTRUKSI.Com – Edisi November 2022
# Liputan Perjalanan Dinas Walikota Makassar ke Negara Amerika Serikat
MAKASSAR TAK MAU KETINGGALAN DENGAN KOTA – KOTA DUNIA #
Kota Makassar terus menggeliat membenahi kota melalui pembangunan berbagai kebutuhan kota, mulai dari infrastruktur hingga pariwisata. Bukan hanya itu, Pemerintah Kota Makassar juga bersiap mewujudkan Makassar Kota Metaverse, yaitu sebuah platform yang akan menjadikan mengadopsi teknologi digital dengan realitas virtual yang akan memberikan manfaat, untuk masyarakat Makassar khususnya dan Indonesia umumnya.
Keseriusan tersebut, ditunjukkan dalam penandatangan nota kesepahaman (MoU) bersama WIR Group sebuah perusahaan teknologi berbasis augmented reality terkemuka, untuk bersama mengembangkan platform Metaverse di Makassar. Penandatangan ini dilakukan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, bersama Executive Chairman WIR Group Daniel Surya.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto yang akrab disapa dengan Danny ini, tidak hanya menggali potensi dari dalam negeri, namun juga di luar negeri demi pembangunan dan pengembangan kota yang dipimpinnya. Seperti baru baru ini, Danny mengunjungi Amerika atas undangan National Science Foundation (NSF) dan dan U.S. Department of State di Washington DC. National Science Foundation (NSF) yang berbasis di Virginia ini, adalah satu-satunya lembaga federal yang misinya mencakup dukungan untuk semua bidang sains dan teknik dasar, kecuali untuk ilmu kedokteran.
Di sela-sela kesibukan kunjungannya ke Amerika tersebut, Danny menyempatkan diri berbincang-bincang dengan TEKNIK KONSTRUKSI di Kota New York, seputar visi dan misi kunjungannya yang kali ini didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota Makassar, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar beserta Sekretaris Dinas, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Kepala Bagian Kerjasama Kota Makassar, beberapa Tim Ahli, Dosen dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Ketua Dekranasda Kota Makassar.
Pria yang memiliki nama lengkap Ir. Mohammad Ramdhan Pomanto ini, membeberkan program acaranya yang padat di berbagai kota di Amerika, seperti New York, Washington DC dan Los Angeles. “Program acara kami di kota-kota tersebut adalah diantaranya pertemuan dengan KKSS (kesatuan Keluarga Sulawesi Selatan), yang dilangsungkan di Konsulat Jenderal New York, Business Meeting dengan President of Chamber Assosiation US – Indonesia, Presentasi mengenai Lorong Wisata di depan akademisi dan ilmuwan di National Science Foundation (NSF) Virginia, Business Meeting dengan Konsulat jenderal RI di Los Angeles, serta pertemuan dengan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) di Los Angeles.”
Kota pertama yang dikunjungi Danny dalam kunjungan kerjanya ini adalah Kota New York, yang disambut oleh Konsul Jenderal New York Arifi Saiman dan masyarakat Indonesia di KJRI New York. Pria kelahiran 1964 ini tampak tetap segar walaupun dari perjalanan panjang Jakarta – New York, dan datang langsung dari bandara internasional JFK tanpa singgah dulu beristirahat di hotel. Dalam kesempatan itu, Danny memberikan kata sambutan dengan memberikan informasi peluang-peluang yang bisa diambil oleh para penguasaha AS untuk berinvestasi di Makassar, terutama dalam bidang perikanan, budaya, kratom dan tentunya juga infrastruktur. “Alhamdulillah penjajakan peluang bisnis ini, direspond baik oleh Konjen New York, kami diberi kesempatan bertemu dengan US Indonesia Business Council maupun jejaring kelompok pengusaha di Amerika Serikat melalui Business Meeting, “ ujarnya.
Hari kedua Danny dan rombongan langsung menuju Kota Washington DC, setelah terlebih dahulu mengunjungi kantor pusat PBB di Manhattan, New York. Tak lupa juga menyempatkan diri bersantap siang di salah satu rumah makan Indonesia yang berlokasi di Queens, New York, Awang Kitchen sebelum meluncur ke ibukota negara As ini. Menurut Danny, perjalanannya ke Washington DC untuk bertemu pengundangnya sekaligus Menindaklanjuti penelitian yang telah dilakukan oleh NSF di Kota Makassar.
Memang kemajuan sebuah kota tak lepas dari pemerintahnya, itu yang ingin ditampilkan Danny yang kini memasuki periode kedua sebagai Walikota, yang terus bekerja keras mencoba mewujudkan Kota Makassar yang maju dan diimbangi dengan ekonomi rakyatnya yang mumpuni. Hal itu dibuktikan alumni Arsitektur UNHAS ini, dengan banyak melibatkan diri dalam berbagai proyek untuk Kota Makassar, seperti pembangunan Elevated Toll Road, Pelabuhan, Bounded Zone, Waterfront, Waste to Energy. Termasuk perjalanan kunjungan kerjanya ke luar negeri, Danny menyebutkan ada sekitar 10 program yang ditawarkan ke kelompok pengusaha di Amerika. “Unggulan Kota Makassar yang sedang dikembangkan adalah Program Lorong Wisata (Tourism Alleway),” ujarnya.
Hasil dari pertemuan Danny dengan akademisi dan ilmuwan lintas universitas yang bernaung di National Science Foundation (NSF) dan dan U.S. Department of State di Washington DC, Makassat, mendapat dukungan dalam pengembangan pertanian kota di proyek Lorong Wisata, salah satu proyek kebanggaan Danny yang kini sedang dikembangkan. Danny menyebutkan, Perwakilan NSF Wangda Zuo tengah membangun sistem pemenuhan kebutuhan pangan berkelanjutan Smart City Farming berbasis Artificial Intelligence (AI) melalui proyek Modernizing Cities via Garden Alleys dengan aplikasi di kota Makassar. “Dengan Machine Learning dan sistem Artifial Intelligence memudahkan kontrol pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat baik dari aspek ketersediaan maupun kontrol kualitas,” ujarnya. Ia menambahkan, “Lorong Garden yang telah diteliti oleh NSF akan disempurnakan menjadi Lorong Wisata untuk memaksimalkan dampak positif bagi warga. Hasil yang ingin kita capai yakni ketahanan masyarakat yang berkelanjutan, baik dari aspek ekonomi maupun sosial. Lorong Wisata menjawab hal itu, maka untuk melengkapinya butuh teknologi terbarukan. Kami semua berharap kerjasama dapat berlanjut ke tingkat yang lebuh dalam.
Perjalanan Danny dan rombongan berlanjut ke Kota Los Angeles. Di Los Angeles juga dilaksanakan pertemuan yang difasilitasi Konsul Jenderal Los Angeles, bersama pengusaha-pengusaha untuk berkolaborasi juga sekaligus bersilaturahmi dengan masyarakat Diaspora Indonesia dan KKSS Sulsel. “Di kota ini, kami membuka Global Network, menguji konsep-konsep yang telah dilakukan oleh Kota Makassar, yang ternyata sejajar bahkan lebih unggul dalam beberapa aspek yakni cara berpikir, terutama dalam pendekatan dan pelibatan masyarakat. Selain itu, juga untuk penjajakan kerjasama, jika memungkinkan untuk Twinning Cities,” jelas Danny.
Lorong WIsata atau Tourism Alleway tersebut, adalah berupa proyek dengan program 5.000 lorong wisata yang disebut Danny sebagai salah satu program yang dapat menaikkan kepuasan masyarakat, karena dapat membuka lapangan kerja baru. Setiap Lorong Wisata menampung pekerja sebanyak 20 orang, dan bisa dibayangkan berapa banyak yang mendapatkan pekerjaan di 5.000 Lorong Wisata tersebut. Danny memaparkan, lorong merupakan sel Kota Makassar. Berangkat dari lorong, Danny menciptakan inovasi pada periode pertamanya yakni Lorong Garden. Banyak hal yang dicapai, mulai dari penanaman cabai yang bisa menekan inflasi. Menurutnya, hasil kerjasama penelitian dari ITB dan UGM sudah berjalan lebih dari setahun dan masih kini hampir dalam penerapan. Kata Danny, proyek ini akan bekerja untuk mengintegrasikan inovasi dalam komunitas cerdas dan terhubung untuk meningkatkan lorong taman di Kota Makassar, Indonesia, melalui kolaborasi sinergi antara tim Amerika Serikat dan Indonesia dan kemitraan erat dengan Kota Makassar.
Proyek Garden Alley yang kini sedang berlangsung di kota bertujuan untuk meningkatkan kelayakan huni kota, diukur dengan faktor-faktor termasuk kualitas udara, indeks panas, ketahanan pangan, dan interaksi sosial. Ada enam lokasi yang akan menjadi target modernisasi Garden Alley yakni BTP , Perumahan Dewi Karmila Sari, Komp Citra Tello Baru, Jl Abu Bakar Lambogo, Lorong 272, Jalan Sungai Kelara Lr 96. Danny berharap, di dalam lorong wisata nantinya terdapat edukasi kesejahteraan dan menanamkan mental-mental mandiri di sebuah lorong. “Soal Lorong Wisata ini, saya aktif membahas dengan kelembagaan Bro Prof, dimana para Profesor yang bergabung di dalamnya sangat memuji konsep yang saya paparkan. Karena, menurutnya, membangun Kota Makassar butuh dukungan dari segala arah,” tambahnya.
Melongok proyek Danni lainnya, Elevated Toll Road atau Jalan Tol Layang A.P. Pettarani, yang kini menjadi Ikon Kota Makassar, adalah memenangi penghargaan Mino Best Project Award dalam kategori Jalan dengan volume tinggi (high-volume road category) yang ditetapkan dalam Sidang Konsil ke-114, Road Engineering for Asia dan Australasia (REAAA). Pembangunan konstruksi Jalan Tol Layang A.P. Pettarani, menerapkan konsep design and build dengan menggunakan teknologi mutakhir, bidang konstruksi serta inovasi perencanaan dan pelaksanaan yang baru diterapkan pertama kali di Indonesia. Seperti penggunaan Metode Aluma untuk pekerjaan pier head, pekerjaan utama superstruktur menggunakan erection box girder span by span dengan balance launching gantry, serta pemasangan teknologi terkini berupa Structural Health Monitoring System (SHMS), yang dapat mengetahui kondisi struktur dari tol layang.
Tol Layang A.P. Pettarani sepanjang 4,3 km ini, merupakan ikon baru Kota Makassar yang resmi beroperasi pada 19 Maret 2021. PT Makassar Metro Network (MMN) sebagai operator memulai pembangunan sejak April 2018 hingga akhirnya dioperasikan pada 19 Maret 2021 dengan melibatkan sekitar 3.000 pekerja lokal. Jalan tol layang dengan nilai investasi sebesar Rp2,3 triliun ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengurangi kemacetan kota, memberikan kemudahan mobilitas, pendistribusian barang dan logistik, sekaligus akan mengoptimalkan fungsi jaringan jalan tol di Kota Makassar yang menghubungkan simpul ekonomi, bandar udara, pelabuhan, Kawasan industri dan perkantoran. Sehingga dapat memperkuat peran Kota Makassar sebagai pusat pertumbuhan maupun pusat pelayanan jasa dan distribusi bagi Wilayah Timur Indonesia, sekaligus mendorong peningkatan perekonomian dan sosial untuk skala regional.
Dari sisi lingkungan, pembangunan tol layang ini telah menerapkan konsep green infrastructure dengan mengedepankan unsur keselamatan dan keamanan. Manajemen Perusahaan juga telah melakukan perbaikan dan pengembalian kondisi Jalan Arteri A.P. Pettarani, yang terdiri dari pekerjaan pengaspalan, pembersihan drainase, pembangunan pedestrian, pemasangan lampu penerangan, pemasangan rambu, pekerjaan marka dan penyediaan lajur sepeda serta lajur hijau. Sehingga lebih ramah bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda.
Melihat keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi dalam perjalanan dinas pria yang memiliki tiga putri ini ke Amerika, untuk mewujudkan Kota Makassar berkelas internasional tampaknya tak diragukan lagi. Sebagai seorang dosen dan arsitek di Kota Makassar, yang banyak mengerjakan proyek-proyek yang tersebar di berbagai kota dan provinsi di Indonesia, menjadikannya mumpuni dan piawai dalam mewujudkan tugas yang diembaninya. “Dengan latarbelakang pendidikan saya ini, juga ditunjuk sebagai Tim Ahli Walikota pada masanya, yang turut memberikan ide dan masukan dalam pembangunan Kota Makassar pada saat itu. Sehingga akhirnya saya didorong oleh masyarakat untuk terus memberikan ide dan pikiran serta karya bagi kemajuan kota makassar,” papar Danny.
Danny memulai karirnya sebagai dosen di kampus tempat kelulusannya, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Indonesia dan memulai firma arsitektur sendiri. Ia telah menghasilkan 670 desain dan karya arsitektur di 71 kota dan kabupaten di Indonesia, sebelum terpilih menjadi Walikota Makassar. Diantaranya Penataan Teluk Lampung, Penataan Teluk Pacitan, Kantor Gubernur Gorontalo, Kantor Gubernur Sulawesi Barat, Gedung Coral Triangle Initiative di Manado, dan lainnya.
Dalam menjalankan pemerintahan, ia menerapkan “protokol menyentuh hati”, yakni kepala desa bertemu langsung dengan warga, mendengarkan keluhan, dan menyampaikan program untuk mendorong keterlibatan publik.Di bawah kepemimpinannya, Kota Makassar mencapai pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia (8,79%), Indeks Kebahagiaan Masyarakat meningkat signifikan (76% pada 2019) dan Indeks Kepuasan (86% pada 2019).Ia mendapatkan penghargaan “Rising Star” Mayor of The Year di Innovation Labs World 2017 oleh GovInsider, serta The Parasamya Purna Karya Nugraha Award sebagai Best Government Administration.
Sekarang selaku Walikota yang menjalankan masa jabatan keduanya, Danny percaya bahwa kepemimpinan dan perkembangan kota yang sukses ditentukan oleh berapa banyak warga dan komunitas yang terlibat. “Bertemu dengan orang banyak, berhadapan dengan persoalan di masyarakat yang kompleks, tentu saja merupakan tantangan tersendiri. Saya tidak suka dengan ketidakdisiplinan, jawabnya, saat ditanya apa yang paling disukai menjabat sebagai Walikota. “Masyarakat bahagia jika kita bisa memberi solusi terhadap permasalahan. Dicintai banyak orang adalah sesuatu yang tidak bisa diberi nilai,” tambahnya.
Pria yang hobbi olahraga ini, menyebut orang tua adalah orang yang paling mempengaruhi dalam hidup dan karirnya, yang lahir dan besar di Makassar dari Ibu seorang guru dan ayah Pegawai Negeri Sipil. Dibesarkan dengan ajaran disiplin yang tinggi dari orang tua, sehingga terbentuk seperti sekarang ini. Dan kini sebagai seorang Walikota yang memiliki tanggungjawab besar, Danny akan terus bekerja secara konsep by design dengan kerja keras, detail, totally dan tuntas. Saat ditanya kelanjutan karir setelah jabatan Walikota habis, Danny menjawab, “Semuanya tergantung masyarakat, karena politik itu ditentukan oleh suara rakyat. Kalau masyarakat ingin kita ‘naik kelas’, tentu kita akan ikut suara masyarakat. Namun jika tidak, kita akan kembali mengabdi sebagai arsitek.”
“Cita-cita saya adalah disayang banyak orang, mati masuk surga. Sehingga ke depannya saya akan terus memberi manfaat bagi banyak orang, dengan visi bagaimana semua orang bisa keluar dari masalahnya. Visi yang mengglobal dan universal,” pungkasnya. [] Syarifah Mardliah.