Majalah TEKNIK KONSTRUKSI.Com – Edisi September 2022
# Pembangunan Bendungan Lausimeme #
# Pelaksanaan Proyek Paket-1#
Kontraktor Pelaksana pembangunan Bendungan Lausimeme Paket-1, WIKA – BUMI KARSA KSO. Nilai kontrak Paket-1 sebesar Rp 811,388 Miliar, dengan waktu pelaksanaan 2094 hari kalender. Lingkup Pekerjaan Paket-1, terdiri dari pekerjaan Persiapan, serta pekerjaan Jalan Masuk yaitu dari Simpang Biru-biru menuju ke Bendungan, dan pekerjaan Peningkatan Jalan dari bendungan ke Quarry Mardinding, maupun pekerjaan Bendungan Utama.
Manajer Proyek Paket-1 WIKA-BUMI KARSA KSO, Ir. Untung Tri Uripto, menjelaskan bahwa pekerjaan Bendungan Utama meliputi pekerjaan Main Cofferdam, pekerjaan galian Main Dam, timbunan Main Dam, Grouting dan Drilling, serta pe-kerkerjaan Instrumentasi Bendungan, pekerjaan Penunjang OP, dan pekerjaan lain-lain yaitu pekerjaan Patok genangan dan Clearing genangan. Progres fisik pekerjaan Paket-1 per 14 Agustus 2022 adalah +/- 39%. Sisa progres yang sedang dilaksanakan saat ini, meliputi pekerjaan Main Dam, pekerjaan Caping grouting, pekerjaan Timbunan Main Cofferdam, pekerjaan Timbunan Main Dam, pekerjaan Galian batu dengan blasting (Quarry Mardinding).
Terkait tantangan dan kendala di lapangan, senada yang telah disampaikan Kasatker dan PPK Bendungan Lausimeme, menurut Untung Tri Uripto bahwa lokasi pekerjaan pembangunan bendungan merupakan Kawasan Hutan Produksi, tetapi kondisi di lapangan terdapat masyarakat yang telah bermukim dan mendiami atas lahan-lahan yang ada di lokasi pekerjaan. Sementara lahan-lahan tersebut, harus dilakukan pembebasan karena masyarakat menuntut untuk pembayaran ganti rugi lahan. Sampai dengan saat ini, masyarakat telah menerima ganti rugi tegakan (tanam tumbuh dan bangunan). Selanjutnya, percepatan pekerjaan Rekayasa Jalan. Percepatan pelaksanaan pekerjaan jalan masih terkendala pengadaan tanah, pembayaran tegakan di lokasi Jalan Alternatif Desa Sarilaba. Pekerjaan yang sudah dapat dilaksanakan adalah sepanjang 1 km, sementara total jalan estimasi sepanjang 2,2 km. Lokasi pekerjaan yang sudah bebas dilakukan percepatan, untuk pelaksanaan pekerjaan sambil menunggu pembebasan (pembayaran tegakan) di lokasi tersebut.
Tantangan berikutnya, lokasi Quarry dengan jarak 18 km lebih dari bendungan, dan jalan yang dilalui merupakan jalan kabupaten, serta lokasi padat penduduk meliputi 7 Desa di Kecamatan Biru-biru, berpotensi menimbulkan efek sosial ketika pengangkutan material dari Quarry menuju bendungan. Jalan yang digunakan melewati tikungan ekstrim, pasar, jambur (tempat perkumpulan acara adat warga), yang dapat menghambat kegiatan pengangkutan. “Solusinya, untuk jalan pengangkutan dilakukan beberapa rekayasa jalan yang berpotensi menghambat kegiatan pengangkutan material dari Quarry ke Bendungan Lausimeme. Melakukan pembukaan jalan alternatif (jalan shortcut), berkoordinasi dengan Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang untuk menghindari lokasi pasar, tikungan ekstrim, dan jambur tersebut,” ujar Manajer Proyek Paket-1 ini.
Diharapkan, lanjutnya, dengan dibuat jalan pengalihan tersebut tidak mengganggu pengangkutan material.Juga terdapat lokasi jalan yang menyempit, sehingga jalan tidak bisa dilewati untuk moda angkutan material jenis truk tronton. Oleh sebab itu, perlu dilakukan rekayasa jalan, karena lokasi jalan menyempit tersebut merupakan jurang.Pelaksanaan rekayasa jalan dilakukan penanganan jurang, untuk menambah lebar badan jalan. Dengan beberapa titik rekayasa jalan yang sudah dilaksanakan, dapat mengoptimalkan pengangkutan material dari Quarry Mardinding menuju Bendungan Lausimeme.
Sementara metode pelaksanaan untuk mempercepat progres pelaksanaan proyek, mengingat kondisi saat ini yang sudah mulai sering turun hujan, dengan action plan percepatan pekerjaan caping grouting di lokasi bendungan. Sehingga pekerjaan penimbunan material inti dapat dilaksanakan, karena material timbunan inti diambil di Borrow Area sekitar lokasi bendungan. “Harapan kami, semoga permasalahan sosial yang menghambat proses pelaksanaan pekerjaan dapat tereduksi dan segera selesai. Proses pembebasan lahan dapat selesai dan berjalan dengan baik. Pekerjaan tetap berjalan dengan lancar, dengan mutu pekerjaan yang baik pula,” harap Untung Tri Uripto. (Umi.S/Zan.)
Baca juga : Pembangunan Bendungan Lauismeme – Balai Wilayah Sungai Sumatera II Medan
Baca juga : Proyek Pembangunan Bendungan Lausimeme – Pelaksanaan Proyek Paket-2
Video selengkapnya bisa dilihat di Youtube Majalah TEKNIK KONSTRUKSI