Majalah Teknik Konstruksi. Com – Proyek Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi
Target Selesai Enam Bulan Lebih Awal
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda
Disampaikan Kepala Balai (Kabalai) Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda, DR. Harya Muldianto, ST, MT. , bahwa Studi Perencanaan untuk Wilayah Balikpapan dan Sepaku Semoi, sudah dimulai sejak tahun 2015-2017. Sementara tanda tangan kontrak proyek pembangunan Bendungan Sepaku Semoi, dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2020. Bendungan Sepaku Semoi adalah bendungan Single Purpose, pembangunannya dalam rangka pemenuhan sumber air baku. Pengolahan Air Minum (PAM) – nya akan dilanjutkan oleh Ditjen Cipta Karya. Sementara dari BWS Kalimantan IV membangun Bendungan Sepaku Semoi untuk menampung air +/- 10 juta m3 yang di-supply ke tempat pengolahan yang dibuat oleh Ditjen Cipta Karya dan dapat menghasilkan air sebanyak 2.500 liter/detik.
Lebih lanjut Kabalai menyampaikan, bahwa kegiatan infrastruktur yang ada di BWS Kalimantan IV ini, selain pembangunan Bendungan Sepaku Semoi yaitu pekerjaan Normalisasi Sungai adalah pekerjaan perkuatan tebing dan melebarkan alur pada Sungai Karangmumus, yang merupakan drainase utama Kota Samarinda yang bermuara di Sungai Mahakam. Kapasitas sungai Karangmumus sudah berkurang, sehingga saat musim hujan sering terjadi luapan yang menyebabkan banjir. Pekerjaan Normalisasi Sungai tersebut dapat mengurangi resiko banjir Kota Samarinda.
Pada tahun 2021 telah dikerjakan Normalisasi Sungai sepanjang 519 meter berupa perkuatan tebing Sub DAS Karangmumus di Kecamatan Samarinda Ulu dan Sungai Pinang, yang rampung dikerjakan pada Oktober 2021 lalu. Normalisasi dan perkuatan tanggul juga dilakukan di segmen Perumahan Griya Mukti sepanjang 575 meter. Sedangkan di Balikpapan ada pekerjaan Jetty Muara Sungai Ampal. Kemudian, kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Rawa di Marangkayu di Kabupaten Kutai Kartanegara, dan jaringan irigasi di Daerah Irigasi Kaubun di Kabupaten Kutai Timur. Juga pekerjaan Pompa Air di Embalut Kabupaten Kutai Kartanegara, dan pekerjaan Intake Sungai Sepaku untuk air baku yang baru saja kontrak. Disamping itu, pekerjaan OP dan rehabilitasi bendungan secara rutin, maupun pekerjaan padat karya.
# Tantangan Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi #
Kepala SNVT (Kasatker) Pembangunan Bendungan BWS Kalimantan IV Samarinda, Ir. Zulaidi, ST, MT, M.LING., menerangkan rencana program kerja SNVT Pembangunan Bendungan BWS Kalimantan IV selain Bendungan Sepaku Semoi pada tahun 2021, adalah Penataan Kawasan dengan Peningkatan Jalan Inspeksi Bendungan Teritip Kota Balikpapan. Juga lanjutan Revitalisasi Waduk Lempake Kota Samarinda tahap ll dengan melakukan pengerukan sedimen di waduk, yang semua pelaksanaannya sudah selesai 100%. Sedangan rencana kegiatan di tahun anggaran 2022 yakni perbaikan longsoran tebing di Bendungan Teritip Kota Balikpapan dan Penyempurnaan Bangunan Bendungan dan penyelesaian proses impounding Bendungan Marangkayu Tahap l.
Dijelaskan Kabalai Harya Muldianto, Bendungan Sepaku Semoi merupakan bendungan Tipe Urugan Homogen dengan tinggi 25 m dari titik terdalam pondasi, dan panjang 450 m dengan model Pelimpah Samping. Fasilitas yang ada pada proyek pembangunan Bendungan Sepaku Semoi ini, terdiri dari Bendungan, Intake Pengalihan, Kantor Pengelola, dan Jalan Akses menuju lokasi bendungan. Luas total area Bendungan Sepaku Semoi +/- 378 hektar yaitu untuk lahan Bendungan dan Area Penggenangan. Rencana ada tambahan menjadi total +/- 500 hektar untuk Green Belt. Rencana jangka waktu pelaksanaan di mulai dari 27 Juli 2020 hingga 31 Desember 2023. Namun, ditargetkan pertengahan tahun 2023 pengisian air (impounding-red) awal, sudah bisa dilaksanakan. Ada rencana optimasi waktu selama +/- 6 bulan, untuk percepatan penyelesaian proyek.
“Hambatan secara teknis, selama ini tidak ada kendala yang berarti. Namun, ada masalah pada proses pembebasan tanah. Pada permasalahan pembebasan lahan terjadi gugatan di lapangan, namun sudah dapat ditangani yang menimbulkan ekstra waktu dalam penyelesaiannya. Pembebasan lahan untuk konstruksi bendungan dan areal genangan kini masuk ketahap kedua, yang ditargetkan selesai pada Desember 2021 ini“ ungkap Kabalai.
Kasatker Zulaidi menambahkan diwaktu yang berbeda; “Proses pembebasan lahan tidak mengalami kendala, atau tidak berpotensi menghambat pelaksanaan pembangunan Bendungan Sepaku Semoi. Masyarakat di Kecamatan Sepaku merupakan pihak yang berhak atas tanah terdampak, dengan adanya pembangunan Bendungan Sepaku Semoi semuanya mendukung. Namun, dalam pelaksanaan di lapangan masih ada kendala sedikit, yang terkait dengan kebijakan dari tim Pelaksana Pengadaan Tanah atau P2T dalam mengambil keputusan dengan adanya gugatan dari pihak Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura oleh Adji Pangeran Hario Adiningrat ahli waris. Selaku kuasa Ahli Waris yang menggugat seluruh area kebutuhan lahan, untuk pembangunan bendungan termasuk area genangan dari kebutuhan lahan sebesar 378 ha.”
Proses gugatan sudah sampai di tingkat Kasasi di MA (Mahkamah Agung-red), tinggal menunggu keputusan dari MA. Untuk proses pengadaan tanah pembangunan Bendungan Sepaku Semoi, dilaksanakan secara bertahap yaitu pada tahap l yang sudah dibebaskan seluas 88,62 ha sebanyak 99 bidang. Pada tahap ll seluas 141,46 ha sebanyak 130 bidang, sudah dilakukan musyawarah penyampaian nilai bentuk ganti rugi kepada pihak yang berhak dan dalam proses validasi oleh P2T, dan sisa kebutuhan lahan pada tahap lll seluas 141,34 ha sebanyak 126 bidang dalam proses penilaian oleh KJPP.
Menurutnya, dengan adanya pembangunan Bendungan Sepaku Semoi ini, memberikan manfaat dari aspek pengembangan Sumber Daya Air, untuk masyarakat di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan sekitarnya, serta konstribusi pembangunan guna kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Timur pada umumnya. Juga turut mensukseskan program besar pemerintah pusat yaitu dalam rangka mendukung Ibu Kota Negara Baru di Kawasan KIPP, dalam hal penyediaan air baku dan pengendalian banjir di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, yang merupakan salah satu akses jalan menuju ke Ibu Kota Negara Baru.
“Rencana dan target utama dalam menyelesaikan pembangunan konstruksi Bendungan Sepaku Semoi, adalah tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya. Dalam hal tepat waktu, akan kami lakukan percepatan dari waktu yang sudah ditentukan sesuai dalam kontrak kerja, akan diselesaikan pertengahan tahun 2023 dari rencana jadwal penyelesaian akhir Desember 2023. Dan yang terpenting adalah tepat mutu, atau target kualitas bangunan yang sesuai sepesifikasi design bendungan. Untuk mencapai rencana dan target tersebut, kami melakukan monitoring dan evaluasi terhadap 5 M (Man, Material, Mesin, Metode dan Money) dengan adanya dampak cuaca di lokasi pekerjaan,” ujar Kasatker Zulaidi.
Sementara terkait tantangan dalam pelaksanaan proyek Bendungan Sepaku Semoi, PPK Bendungan Sepaku Semoi, Muhammad Luqman Nurhakin, ST., berpendapat bahwa dalam pembangunan pekerjaan kontruksi khususnya bendungan yang memiliki kompleksitas kesulitan yang kasuistik, di Bendungan Sepaku Semoi secara teknik dibanding dengan bendungan lain tidak terlalu kompleks, baik jenis material yang menggunakan material homogen, maupun dimensinya tidak setinggi bendungan lain. Namun, dengan kondisi material homogen yang berupa clay dan tingginya curah hujan di Kaltim, yang setahun bisa mencapai 280 hari hujan, tetapi harus bisa mengatur jadwal penimbunan yang efektif dengan kualitas tetap terjaga.
Disamping itu, sambungnya, kebutuhan material juga tergantung dengan kesiapan lahan kerja, yang sampai dengan saat ini sudah bebas 89 ha (23,5%) dari total kebutuhan 378 ha sejak bulan januari 2021.Sedangkan kendala non teknis, masih berkaitan dengan ketersediaan pengadaan tanah. Berkembangnya penetapan IKN, tidak lepas banyaknya klaim kepemilikan tanah adat, sampai dengan gugatan yang menghambat proses pengadaan tanah di lokasi genangan. Hal tersebut, menjadi tugas bersama dengan instansi terkait, untuk segera dapat diselesaikan agar target penyelesaian dapat tercapai.
Terkait masalah di lapangan, lebih lanjut Luqman mengungkapkan; “Keterbatasan dalam desain, baik penyelidikan geologi maupun waktu, berdampak terhadap proses pelaksanaan pekerjaan. Namun, perubahan tersebut adalah hal yang wajar, termasuk dalam pekerjaan Bendungan Sepaku Semoi dengan kondisi geologi yang mayoritas clay dan beberapa sisipan silt, serta adanya limestone yang tidak ditemukan pada saat desain. Kondisi clay, sangat terpengaruh dengan sifat kembang susutnya karena cuaca dan waktu.Kecepatan dan ketepatan metode kerja, sangat berpengaruh dalam penanganan kondisi tersebut dan diperlukan penyelidikan tambahan. “
Hal tersebut, berakibat perubahan penyesuaian desain di lokasi konduit dan main dam, sehingga menambah durasi waktu pekerjaan. Namun, dengan kondisi sudah bebasnya lahan kerja dan borrow area, dimungkinkan penyelesaian pekerjaan dapat ditargetkan tuntas akhir 2022. “Target prestasi di akhir Desember 2022 nanti, minimal +/- 80 % dari kondisi sekarang yang telah mencapai 30 % lebih itu termasuk sudah cepat. Jika dibandingkan dengan proyek-proyek bendungan lainnya,” ujarnya.
Manajer Proyek PT. Brantas Abipraya – PT Sacna – PT. BRP, (KSO)., Satria Wiga Trenggana, ST., menjelaskan; “Progres fisik per tanggal 4 Januari 2022 dari rencana 30,29%, terealisasi 31,27%. Untuk lahan yang sudah bebas sebetulnya bisa untuk pekerjaan timbunan +/- 40 %, sambil menunggu pembebasan tahap selanjutnya. Namun, masih ada perbedaan data perencanaan dengan riil di lapangan, harus ada treatment pondasi yang harus disepakati bersama dan dinyatakan aman oleh Balai Teknik Bendungan. Sementara pekerjaan tanah untuk galian sudah semuanya. Rencana alternatif pondasi bendungan adalah grouting atau dinding halang.”
Akibat masih ada perbedaan data perencanaan dengan riil di lapangan tersebut, sehingga belum bisa dimulainya pekerjaan timbunan. “Kami tetap berusaha, apa yang bisa dikerjakan untuk mendapatkan progres. Salah satunya, membuat stock material timbunan sebanyak-banyaknya di area yang diberikan treatment khusus, supaya nantinya bisa langsung digunakan untuk pekerjaan timbunan apabila treatment pondasi sudah selesai, tanpa harus menyetock lebih dulu,” ungkap Satria Wiga.
Pelaksanaan pembangunan Bendungan Sepaku Semoi, menggunakan sumber dana APBN tahun jamak 2020 – 2023. Kontrak konstruksi 27 Juli 2020 hingga 31 Desember 2023 senilai Rp. 556,421,358,000.- , dikerjakan kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya – PT Sacna – PT. BRP, (KSO). Lingkup pekerjaan meliputi; Bendungan Utama (Main Dam), Jalan Akses, Bangunan Pengelak dan Pengambilan, Bangunan Pelimpah (Spillway), Mekanikal, dan Fasilitas Penunjang. Selaku Konsultan Supervisi adalah PT. Mettana – PT. Teknika Konsultan – PT. Wahana Adya – PT. Antusias Raya, KSO.Nilai kontrak Rp. 33.210.687.000.-
Menurut Satria Wiga, untuk mencapai percepatan penyelesaian proyek, tidak ada metode khusus. Metode pelaksanaan proyek masih sesuai rencana awal, dengan spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan per item pekerjaan setiap lingkup pekerjaan. Dengan kata lain, tidak ada penambahan alat berat maupun SDM karena masih mencukupi kebutuhan di lapangan. Sementara kebutuhan material, untuk batu dan pasir didatangkan dari Palau Sulawesi dan sudah diantisipasi jauh hari sebelum kontrak di tandatangani.
“Saat ini, selain melaksanakan pekerjaan timbunan juga melakukan pekerjaan pembetonan Spillway, Konduit, Jalan Akses, pekerjaan Persiapan, K3, dan lain-lain. Sementara terkait hambatan di lapangan, dengan mewabahnya pandemi Covid-19, untuk mendatangkan banyak tenaga skill maupun ahli yang dari luar Pulau Kalimantan sangat terhambat, karena adanya persyaratan tertentu dalam menggunakan akomodasi pesawat untuk orang awam,” ungkapnya.[] Umi.S.