Majalah Teknik Konstruksi.Com- Edisi Desember 2021
Pelaksanaan Proyek Bendungan Sadawarna Paket 1 dan Paket 2
# PAKET 1 MENAMBAH ALAT PEMADATAN #
Kontraktor Pelaksana proyek pembangunan Bendungan Sadawarna Paket 1 adalah PT Wijaya Karya – PT Daya Mulia Turangga – PT Barata Indonesia, KSO. Nilai kontrak paket 1 sampai dengan Addendum ke 7 adalah Rp 998 miliar. Lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan Main Dam atau Bendungan Utama dan Saddle Dam, Bangunan Pengambilan, Bangunan Pengelak, Hidromekanikal dan Elektrikal.
Project Manager Paket 1 PT Wijaya Karya – PT Daya Mulia Turangga – PT Barata Indonesia, KSO. , Husni Munawar Sutardi, ST, MSc. , mengatakan bahwa progres paket 1 sampai dengan minggu lalu, tepatnya tanggal 21 November 2021 dari rencana 67% realisasi 69%. Progres tersebut terdiri dari Bangunan Pengelak sudah selesai 100%. Sisa progress adalah pekerjaan pada addendum terakhir, yaitu pekerjaan timbunan Inti dan Filter pada tubuh bendungan dan Bangunan Pengambilan.
“Terkait target percepatan, dengan melakukan upaya optimasi. Namun, tantangan utamanya adalah cuaca. Cuaca sangat berpengaruh pada pencapaian progres, karena sisa pekerjaan di paket 1 semuanya pekerjaan tanah, dimana lawannya adalah air yaitu ketika hujan tidak bisa melakukan penimbunan. Terlebih lagi di Subang ini, di lokasi Bendungan Sadawarna hampir tiap hari hujan. Meskipun hujan sudah reda, material tidak bisa ditimbun karena kadar airnya tinggi. Perlu dilakukan treatment khusus, untuk pengeringan material sebelum dilakukan penimbunan,” jelas Husni.
Ketika matahari terbit, sambungnya, material timbunan dihamparkan dengan harapan material terkena panas matahari dan angin, akan mempercepat berkurangnya kadar air yang diakibatkan oleh hujan di malam hari. Meskipun malamnya hujan, biasanya jam lima pagi sudah berhenti. Minimal jam enam pagi sudah melakukan persiapan , salah satunya pembersihan lapangan diantaranya pembersihan lumpur-lumpur akibat terkena hujan.
“Kondisi hujan setiap hari pada sore hari, kami lakukan upaya optimasi dengan merubah jam kerja. Biasanya jam kerja di lapangan mulai jam delapan pagi , dimajukan jam enam pagi. Jam istirahat yang biasanya jam dua belas siang sampai dengan jam satu siang, diganti menjadi jam kerja lembur karena cuaca sedang panas – panasnya. Ketika tidak musim hujan, biasanya jam lembur setelah sore hari. Namun, sekarang musim hujan dan sering terjadi hujan pada sore hari. Sehingga sore hari mereka istirahat, dan jam kerja lembur pada siang hari,” ungkapnya.
Optimasi berikutnya adalah penambahan alat. Menurut Husni, saat ini ada 9 fleet atau 9 klip alat berat untuk pekerjaan timbunan. Satu klip terdiri dari 1 unit Excavator, 1 unit Bulldozer,1 unit Dump Truck dan 1 unit alat Vibro untuk pemadatan. “ Saat ini, yang bisa kami lakukan adalah penambahan alat pemadatan karena lahan yang ada sudah menyempit. Kami sudah mendatangkan Vibro lagi, sehingga pada siang hari mempercepat pemadatannya,” ujar Husni.
Optimasi lainnya, lanjutnya, sebelum musim hujan kemarin, kami sudah mengumpulkan material timbunan yang ditempatkan di sandaran kanan dan kiri bendungan, dan karena sesuai dengan elevasinya masih bisa dilakukan penimbunan. Hal itu dilakukan hingga sandaran kanan dan kiri sudah mencapai top elevasi. Kurang lebih ada yang hampir di puncak top elevasi. Oleh sebab itu, lahan untuk timbunan sudah semakin menyempit, dan sekarang menyisakan di As bendungan.
“Produktivitas timbunan di musim kering, bisa mencapai 8.500 m³ per hari. Pada saat musim hujan, volume timbunan turun drastis menjadi rata- rata 2.000-3.000 m³. Bahkan, kadang dalam satu hari tidak bisa melakukan penimbunan sama sekali. Meskipun pagi harinya tidak hujan, tetapi cuaca mendung tidak ada terik matahari. Akibatnya, kadar air material tetap tinggi sehingga kami tidak bisa melakukan timbunan. Namun, dalam minggu ini, sudah dua hari tidak turun hujan atau cuaca cerah, sehingga volume timbunan bisa nambah lagi,” tutur Husni.
# PAKET 2 MENAMBAH ALAT dan SDM #
Kontraktor Pelaksana proyek pembangunan Bendungan Sadawarna Paket 2 dikerjakan PT Nindya Karya-PT Adhi Karya, KSO. Nilai kontrak proyek Paket 2 hingga Addendum ke-7 sebesar Rp 907 miliar. Lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan Persiapan, pekerjaan Jalan Relokasi / Jalan Lingkar Waduk, pekerjaan Jalan Masuk ke Puncak Bendungan, pekerjaan Jalan Inpeksi, pekerjaan Bangunan Pelimpah /Spillway, pekerjaan Bangunan Fasilitas, dan Pekerjaan Lain – Lain yaitu pembersihan area genangan/waduk dan pekerjaan pendukung lainnya.
Disampaikan Project Manager Paket 2 PT Nindya Karya-PT Adhi Karya, KSO., Muhammad Faizal, bahwa progres fisik pembangunan Bendungan Sadawarna Paket 2 saat ini (24 November 2021-red) mencapai total 66%. Sedangkan progres fisik pada pekerjaan Spillway sudah 86%. Pengecoran beton di Spillway sekarang tersisa 30 ribuan meter kubik, dengan menggunakan mutu beton K300. Target pengecoran beton pada konstruksi Spillway adalah 700 m³ per hari. Kami targetkan di bulan Desember 2021 pekerjaan konstruksi Spillway ini bisa selesai. Sedangkan secara keseluruhan lingkup pekerjaan pada Paket 2 ditargetkan selesai pada akhir Juli 2022.
Berikutnya, lanjut Faizal, pekerjaan yang saat ini juga sedang dilaksanakan adalah pekerjaan Jalan Relokasi atau Jalan Lingkar Waduk dengan total panjangnya 21,3 km. Jalan Lingkar tersebut akan terbagi menjadi dua sesuai lokasinya yaitu pada bagian sisi kiri masuk Kabupaten Subang dengan sepanjang +/-11,2 km, dan yang sisi kanan masuk Kabupaten Sumedang sepanjang +/-10,1 km. Jalan Lingkar Waduk meliputi pekerjaan Galian dan Timbunan, pekerjaan Jalan, pekerjaan Proteksi, dan Saluran Drainase serta Box Culvert. “Posisi sekarang pelaksanaan pekerjaan dilakukan paralel dengan proses pembebasan tanan. Untu konstruksi Jalan Lingkar sisi kanan yang berada di area Perhutani, Alhamdulillah sekarang sudah bisa dibuka untuk pelaksanaan pekerjaan jalan lingkar sisi kanan,” ungkapnya.
Penambahan jumlah sumberdaya alat dan tenaga menjadi konsekuensi dari Program Percepatan penyelesian pekerjaan yg dicanangkam di pekerjaan pembangunan Bendungan Sadawarna. Dimana Paket 2 PT Nindya Karya-PT Adhi Karya, KSO. melakukan penambahan alat dan penambahan SDM di lapangan, yaitu 2 fleet dan 3 grup pekerja pada masing – masing sisi (kanan dan kiri).“Tidak ada metode khusus, tapi lebih mengefektifkan waktu dan menambah jumlah sumber daya di lapangan. Tenaga lapangan maksimum bisa mencapai 450 orang, sedangkan untuk kondisi normal 300 orang. Untuk cuaca seperti sekarang ini, mengefektifkan sebanyak 400 orang, dan untuk pekerjaan Jalan Lingkar dengan menambahkan 2 fleet yaitu 24 alat berat. Sedangkan untuk kebutuhan supply material beton di lapangan, sudah tersedia 2 unit Batching Plant di lapangan” ujar Faizal.
Saat lahan sudah bebas untuk pekerjaan jalan, dilakukan penggalian maupun timbunan untuk mencapai elevasi jalan yang direncanakan. Setelah dilakukan penghamparan material base sebagai material pondasi, kemudian dilakukan pemadatan dan dilanjutkan dengan konstruksi perkerasannya menggunakan rigid pavement. Sementara terkait waktu atau jam pelaksanaan di lapangan, menurut Faizal, polanya kurang lebih sama dengan waktu pelaksanaan di Paket 1, karena sekarang kondisi musim hujan sehingga waktu pelaksanaan di lapangan dimulai lebih awal.
“Apabila saat pelaksanaan di lapangan sedang turun hujan, pekerjaan ditunda sebentar. Setelah hujan berhenti, dilakukan pembersihan jalan kemudian dilanjutkan proses pelaksanaannya. Bisa dibilang, tidak ada waktu yang hilang karena hujan di tengah hari. Saat ini pekerjaan di Paket 2, lebih fokus pada pekerjaan Spillway juga pekerjaan Bangunan Fasilitas, karena Bangunan Fasilitas menjadi salah satu poin penting saat nanti peresmian,” ujarnya.
Progres fisik Bangunan Fasilitas saat ini (24 November 2021-red) mencapai 63%, dari total bobot Pekerjaan Bangunan Fasilitas itu sendiri. Pekerjaan yang sedang berlangsung saat ini adalah Kantor Pengelola, Rumah Dinas, kemudian Jalan Kawasan-nya, Plaza Landscape, dan semua itu dalam tahap proses finishing. Kemudian untuk Gardu Pandang, sekarang mengerjakan pondasinya yaitu borepile. “Terkait inovasi, kami juga akan membuat telaga yang nantinya akan digunakan sebagai sarana konservasi oleh IPPU khususnya dalam upaya pemanfaatan dan pengelolaan Green Belt, dan komunitas di sekitar Waduk. Juga inovasi terkait pembangunan Solar Cell. Rencananya kami akan membangun Solar Panel untuk mem-backup listrik di area fasilitas,” tutur Faizal mengakhiri wawancara dengan Teknik Konstruksi.[] Umi.S
Baca juga : Proyek Pembangunan Bendungan Sadarwana
Percepatan Penyelesaian Proyek