Majalah Teknik Konstruksi.Com – Edisi November 2021. Proyek Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu
Hubungkan Dua Kota Terbesar Di Jawa Barat
Terkait latar belakang pembangunan Jalan Tol Cisumdawu, Direktur Teknik PT Citra Karya Jabar Tol, Ir Bagus Medi Suarso, MM. , menerangkan ; “Satu kebutuhan akan jalur-jalur ekonomi dan pengembangan wilayah di Jawa Barat, dimana pemerintah sudah membangun Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati. Terbangunnya Bandara Kertajati, namun belum ada sarana prasarana yang memadai untuk menuju ke bandara tersebut. Efeknya, kalau dari Bandung mau menuju ke Bandara Kertajati membutuhkan waktu sampai 3-4 jam.” Jika nantinya Tol Cisumdawu sudah jadi, sambungnya, perjalanan dari Kota Bandung ke Bandara Kertajati hanya sekitar satu jam. Oleh sebab itu, pembangunan Tol Cisumdawu menjadi penting, dan pemerintah menetapkan proyek pembangunan Jalan Tol Cisumdawu yang membentang lebih dari 62 km tersebut sebagai proyek strategis nasional (PSN -red), dan diminta percepatan agar mendukung pengembangan di Kawasan Kertajati dan sekitarnya. Apalagi Pemprov.Jawa Barat sudah mencanangkan adanya Kawasan Rebana, kawasan yang sangat penting untuk pengembangan ekonomi.Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat mencanangkan kawasan industri dan perkotaan baru di Jawa Barat (Jabar) bernama Rebana Metropolitan, yang merupakan wilayah utara/timur laut Provinsi Jabar yang meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon.
Sebagai jantung pertumbuhan kawasan ini, ada Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang dan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka, yang berfungsi sebagai pusat
konektivitas dan logistik. Oleh karena itu, jelasnya, menjadi harapan dari warga Jawa Barat agar
pembanguan Tol Cisumdawu berjalan lancar dan cepat selesai, guna menopang proses distribusi maupun alur ekonomi dari Jawa Barat dan sekitarnya, menuju ke arah Bandara Kertajati juga menuju ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun, pembangunan Tol Cisumdawu ini medannya cukup keras. Ada beberapa melalui bukit bahkan lembah, serta hal-hal yang terkait dengan adanya TKD atau Tanah Kas Desa, dan situs-situs. Sehingga proses konstruksi dilakukan dengan hati-hati dan penuh ketelitian,
agar tidak merusak lingkungan. Ini yang menjadi konsen dari DED (Detail Engineering Design-red), supaya bisa seiring dengan kawasan sekitarnya. Hal itu akan sangat membantu pemerintah, yang juga merencanakan keberangkatan Ibadah Umroh dari Bandara Kertajati.
#ENAM SEKSI#
Konstruksi jalan tol Cisumdawu dibagi menjadi 2 bagian pekerjaan, dengan dukungan Pemerintah Indonesia, dan Swasta yaitu PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT). Seksi 1 dan Seksi 2 dikerjakan oleh pemerintah sepanjang 28,50 km, dan Seksi 3 sampai dengan Seksi 6 dikerjakan oleh CKJT sepanjang 33,215 km. Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu dibagi menjadi 6 seksi, yakni Seksi 1 Cileunyi–Tanjungsari sepanjang 11,45 km, Seksi 2 Tanjungsari–Sumedang 17,05 km, Seksi 3 Sumedang – Cimalaka 4,05 km, Seksi 4 Cimalaka-Legok 8,20 km, Seksi 5 Legok-Ujungjaya 14,90 km, dan Seksi 6 Ujungjaya-Kertajati 6,065 km.
“Seksi 1 dan 2 dikerjakan oleh pemerintah dengan dana investasi dari Loan China. Namun, lahannya di-support CKJT dengan memberikan denah dan keterangan tanah. Kami bersinergi dengan pemerintah melalui PPJT(Perjanjian Pengusaha Jalan Tol – red).Dimana Seksi 3 sampaidengan Seksi 6(Seksi 3, 4, 5A, 5B,6A, 6B, Junction Dawuan) diserahkan kepada kami untuk mengerjakannya. Hal itu, untuk membantu percepatan melalui skema pembayaran oleh LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara-red). Namun, nantinya pengelolaan semua seksi diserahkan kepada kami. Sementara itu, investasi total proyek ini sekitar Rp 12 triliun,” ungkapnya.
Apakah ada perubahan desain selama pelaksanaan proyek ? “Desain awal dari Bina Marga dan ketika ditenderkan sudah ada gambar desainnya. Kami mereview desain, tetapi tidak mengubah desain yang sudah ada. Kami konsen dengan target rencana dibukanya jalan tol ini, agar bisa memberikan kenyamanan serta keamanan bagi pengguna jalan tol. Sementara lahan atau lokasi proyek yang kami lihat, tentunya sudah kami laporkan ke BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol-red) dan Bina Marga untuk persetujuan, jika ada yang perlu kami review ulang. Tapi intinya, proses ini sudah disempurnakan yaitu ketika kami menerima DED Tol Cisumdawu, kemudian disempurnakan oleh PT Yodya Karya (Persero) sebagai Konsultan Perencana di proyek ini,” jawab Direktur Teknik CKJT, yang akrab disapa Pak Medi ini. Contohnya, lanjut Medi, di Seksi 3 lahannya kurang. Solusinya, dengan menambah struktur baru di lahan yang ada yaitu berupa borepile. Hal itu dilakukan, karena lahannya tidak bisa ditambah dan sudah penlok. Sehingga kami dengan dibantu Yodya Karya, mendesainkan beberapa lokasi yang kekurangan lahan atau lahannya tidak mencukupi, tetapi secara desain standar geologi mencukupi, dengan melakukan penambahan Gravity Retaining Wall. Kami melakukan improve di lapangan, supaya memenuhi standar sesuai spesifikasi teknik yang sudah ditentukan. Perubahan lainnya, pada lokasi timbunan tinggi dari rencana jalan perkerasan rigid pavement menjadi flexible pavement. (Selanjutnya, hasil wawancara dengan Direktur Teknik CKJT ini selengkapnya ditulis dan dimuat di Majalah Teknik Konstruksi Edisi November 2021).
Teknik Konstruksi setelah wawancara dengan Direktur Teknik CKJT,kemudian menuju lapangan ke Seksi 6A, 6B,dan Juction Dawuan. Sepulang dari Seksi 6B, Teknik Konstruksi berusaha menghubungi direktur lainnya, dan berhasil menghubungi Direktur CKJT Ir. Herman Dwi Hariyanto, MM. , untuk wawancara singkat.
Bagaimana pendapat bapak terkait dengan pembangunan Jalan Tol Cisumdawu ? “Pembangunan Tol Cisumdawu mempunyai manfaat menjadi Multiplier Effect. Antara lain: Pertama, Efisiensi Transportasi. Waktu tempuh dari Bandung ke Bandara Kertajati atau dari Bandung ke Cirebon dan Provinsi Jawa Tengah, dapat lebih cepat selisih 2 – 2,5 jam untuk kendaraan golongan 1 yaitu kendaraan kecil dan Bus. Juga jarak tempuh lebih pendek selisih 20 km. Dibandingkan jalan arteri yang menyusuri tebing berkelok, dan lebih efisien konsumsi BBM serta meminimalisir kerusakan kendaraan, sehingga dapat menurunkan biaya transportasi. Selain itu, peningkatan volume distribusi,” jawab Direktur CKJT, yang akrab disapa dengan sebutan Pak Herman ini. Kedua, lanjutnya, peningkatan Konektifitas Wilayah. Antara lain ; Peningkatan konektifitas Kawasan Bandung dan sekitarnya menuju Bandara Kertajati. Sehingga operasional Bandara Kertajati akan semakin meningkat. Juga, peningkatan konektifitas Kawasan Bandung dan sekitarnya dengan Kawasan Segitiga Rebana yaitu CirebonSubang, Majalengka, yang didukung oleh Bandara Kertajati dan Pelabuhan Patimban. Ketiga, Pertumbuhan Ekonomi Daerah. Selain itu, daerah yang dilalui ruas tol yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang yang akan dibangun Kawasan Industri Ujung Jaya, dan Kabupaten Majalengka yang akan dibangun Kawasan Pendukung Bandara Kertajati. “Benefit lainnya, peningkatan pendapatan daerah yaitu peningkatan pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan / PBB, dan mengurangi beban APBN dalam peningkatan pembangunan infrastruktur,” jelas Herman.
Direktur CKJT ini berharap, dengan pembangunan Jalan Tol Cisumdawu proses pembebasan lahan yang masih berlangsung, dapat segera terselesaikan. Sehingga dapat difungsikan Tol Seksi 1 sampai dengan Seksi 3 pada akhir tahun 2021 ini. Kemudian dilanjutkan Seksi 4 sampai dengan Seksi 6 pada pertengahan tahun 2022 nanti, supaya perjalanan dari Cileunyi sampai Bandara Kertajati dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam. Selain itu, manfaat multiplier effect dapat terwujud, demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Himbauan bagi para pelaksana pekerjaan, dapat melaksanakan pekerjaan yang mewujudkan hasil yang tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya dan zero accident. Kontraktor mengimplementasikan tanggung jawab sosial dan lingkungan, merupakan komitmen untuk membangun yang memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar,” pesannya, mengakhiri wawancara dengan Teknik Konstruksi. []Umi.S.
Note : Untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan proyek pembangunan Tol Cisumdawu ini selengkapnya ditulis dan dimuat di Majalah Teknik Konstruksi Edisi November 2021, bisa diperoleh di Toko Buku terdekat. Bagi yang ingin berlangganan Majalah Teknik Konstruksi dan yang ingin pasang IKLAN bisa menghubungi WA di web ini, silahkan tekan tanda whatshaap yang ada. Sedangkan sisa stock Majalah Teknik Konstruksi edisi bulan sebelumnya, bisa diperoleh di Tokopedia.
.