Majalah TEKNIK KONSTRUKSI.COM – PEMBANGUNAN BENDUNGAN LEUWIKERIS PAKET 1
PENANGANAN LONGSORAN DI POSISI HILIR DAN HULU BENDUNGAN
Salah satu kendala teknis yang terjadi di paket 1 adanya perbedaan geologi, antara kondisi lapangan saat dimulainya proyek dengan perencanaan awal. Pada hasil penyelidikan lokasi yang dilakukan saat konstruksi, ditemukan banyaknya potensi longsor di area sekitar bendungan. Beberapa potensi longsoran ini, dapat berpengaruh terhadap kestabilan bendungan. Guna mengatasi masalah tersebut, dilakukan beberapa langkah penanganan longsoran pada posisi hulu dan hilir bendungan.
Kondisi geologi di lapangan tidak sesuai dengan desain awal, diungkapkan oleh Project Manager PP – Bahagia Bangun Nusa KSO, Alex Heri Kurniawan, ST ; “Salah satu kendala teknis yang terjadi, adanya perbedaan geologi antara kondisi lapangan pada saat dimulainya proyek dengan perencanaan awal. Pada hasil penyelidikan lokasi yang dilakukan saat konstruksi, ditemukan banyaknya potensi longsor pada area sekitar bendungan. Beberapa potensi longsoran ini dapat berpengaruh terhadap kestabilan bendungan. Guna mengatasi masalah tersebut, dilakukan beberapa langkah penanganan longsoran pada posisi hulu dan hilir bendungan. Pada posisi hulu, dilakukan penanganan menggunakan timbunan counterweight dengan material random alluvial Sungai Citanduy. Sedangkan pada posisi hilir, penanganan menggunakan kombinasi timbunan counterweight hilir dengan material random galian Main Dam dan tiang-tiang bor pile. Adanya kedua tam-bahan penanganan ini mengurangi potensi longsoran yang ada.”
Sedangkan yang berkaitan dengan kendala secara umum, menurut Alex sebetulnya banyak. Namun, ada beberapa yang berpengaruh terhadap pekerjaan paket 1, yakni salah satunya belum dilakukanya river closure karena tunnel belum berfungsi. Selain hal tersebut, belum dapat diaksesnya area Quarry rock fill. Ditambah lagi, adanya wabah Covid-19 ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami semua. Dibalik kerja keras guna mencapai target yang ditentukan, seluruh tim tetap harus mengutamakan Aspek Protokol Kesehatan, khususnya untuk mencegah meluasnya wabah tersebut. Dikarenakan, proyek sebagai sebuah tempat berkumpulnya banyak orang, menjadi tempat yang cukup beresiko terjadinya kontak antara satu individu dengan individu lainya.
Berkaitan dengan pekerjaan timbunan tubuh bendungan, disampaikan Aldy Febrian, ST. – Site Engineering Manager PP-Bahagia Bangun Nusa KSO ; “Pekerjaan timbunan tubuh bendungan di hilir, berupa timbunan random material. Sedangkan timbunan yang di hulu dengan material alluvial. Sekarang akan mengerjakan timbunan di hulu tersebut dengan material alluvial.”
Pekerjaan timbunan di hilir atau sandaran kanan di sisi Kabupaten Tasikmalaya, berupa timbunan random material sudah mencapai maksimal yakni pada ketinggian elevasi 110 dengan volume timbunan sekitar 400 ribu m3. “Pekerjaan timbunan di bagian hulu, sudah dilakukan penimbunan sekitar 100 ribu m3 pada tahun kemarin, dan kini masih kurang 800 ribu m3. Seharusnya mulai menimbun lagi, dan material timbunan di hulu diambil dari Sungai Citanduy. Tetapi kondisi muka air sungai masih tinggi, karena di kota Tasik-malaya masih sering hujan. Target tahun ini bisa menimbun lagi di bagian hulu, hanya sekitar 300 ribu m3,” ujar Aldy, didampingi Ajar Fikri Tira Hamdani, ST. – Staff Teknik PP-BBN KSO dan Ruhwisanggeni Rahandoko, ST.– QS PP-BBN KSO.
# Uraian selengkapnya bisa dibaca di Majalah TEKNIK KONSTRUKSI Edisi September 2020, bisa diperoleh di Toko Buku terdekat. ATAU untuk mendapatkan edisi terbaru dan ingin berlangganan silahkan hubungi WA di www.majalahteknikkonstruksi.com
Sisa stock edisi sebelumnya bisa diperoleh di Tokopedia dan Bukalapak.
BAGI YANG INGIN MEMASANG IKLAN DI MAJALAH TEKNIK KONSTRUKSI (Cetak) maupun On line (dengan harga diskon di masa pandemi covid-19 ini) bisa menghubungi WA Sdri.DINI di 0821 1146 4549